Oleh: Pater Gregor Nule, SVD

UMUMNYA orang memberi ketika ada permintaan. Dan permintaan lahir dari kebutuhan yang mendesak. Jika seseorang tidak minta maka ia juga sulit mendapatkan apa pun.

Tetapi, perikop Injil Luk 7:11-17 melukiskan tentang tindakan Yesus yang sungguh luar biasa. Ia bertindak untuk menyelamatkan kita tanpa syarat.

Ketika berjumpa dengan rombongan pengusung jenasah seorang pemuda di gerbang kota Nain, Yesus sangat hancur hatiNya ketika melihat ibu almarhum yang menangis.

Ibu itu menangisi kematian anaknya. Ia menangis  karena kehilangan orang yang sungguh ia kasihi.  Ia juga menangisi nasib malangnya..

Yesus menghibur ibu itu dengan berkata, "Jangan menangis",, (bdk Luk 7:13). Selanjutnya Yesus mendekati para pengusung dan menyentuh jenasah itu.

Ketika mereka berhenti Yesus berkata, " Hai pemuda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah",(Luk 7:14).

Kata-kata Yesus yang penuh kuasa itu membuat pemuda yang sudah tak bernyawa itu  bangkit, duduk dan mulai berbicara. Ia hidup kembali.

Ibunya sangat bersukacita, bukan hanya karena anaknya hidup lagi, tetapi terutama karena ia mulai punya harapan baru. Yesus memulihkan hidup anaknya dan harapannya sendiri,

Sebagai pengikut Yesus, kita mesti belajar untuk memperhatikan keluh kesah dan penderitaan sesama. Kita mesti membantu tanpa menunda-nunda.

Karena itu, kita mesti memiliki hati yang selalu terbuka, peka dan peduli seperti hati Yesus.

Selain itu, kita juga mesti membangun kesadaran dan iman penuh kepada Yesus, Tuhan kita. Yesus akan menolong kita kapan saja tanpa kita memintanya.

Sebab Dia mengetahui segala sesuatu termasuk hal yang tersembunyi sekali pun. Maka dalam situasi apa pun kita hendaknya tetap percaya dan berharap.

Semoga Tuhan memberkati kita selalu!

Mataloko, 16 September 2025. ***