Oleh: Pater Gregor Nule, SVD

Orang yang mengalami kasih akan hidup dalam kasih pula. Dan, kasih mewarnai seluruh hidup, karya, sikap dan kata-katanya.

Orang yang hidup dalam kasih akan mengalami sukacita karena ia mengasihi  Allah dan manusia. Ia hidup sesuai dengan kehendak Allah.

Perikop Injil Yoh 15: 9-11 melukiskan tentang hubungan kasih di antara Yesus dan Bapa di surga. Bapa mengasihi Yesus, Putera-Nya.  Yesus juga mengasihi Bapa dan murid-murid-Nya.

Tanda bahwa Yesus mengasihi Bapa di surga yakni bahwa Yesus mentaati dan melaksanakan kehendak-Nya.

Yesus menghendaki agar para murid mengasihi-Nya. Mengasihi Yesus berarti mentaati perintah-perintah Yesus dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari. Hal ini menjamin sukacita hidup.

Orang yang mengasihi Allah akan mentaati perintah Allah dan melaksanakan kehendak-Nya.

Orang yang mengasihi seseorang selalu berusaha menyenangkan hatinya serta menjauhi sikap dan perbuatan yang menyakiti hatinya.

Sebagai pengikut Yesus pertama-tama kita berusaha untuk hidup dalam kasih. Kita mengasihi Allah dan mengasihi sesama.

Seorang pengikut Yesus hendaknya mentaati perintah-perintah Yesus dan melaksanakannya di dalam hidup sehari-hari.

Seorang pengikut Yesus juga mesti mengasihi sesamanya dan berusaha menyukakan hatinya. Kata-kata dan perbuatannya berkenan dan tidak mengganggu apalagi menyakiti hati orang yang dikasihi.  

Karena itu, kita hendaknya benar-benar hidup dalam kasih. Dengan demikian, kita sungguh-sungguh mengasihi Allah dsn sesama, dan pasti kita akan hidup dalam sukacita.

Semoga Tuhan Yesus memberkati kita selalu!

Kewapante, 22 Mei 2025