Oleh: Pater Gregor Nule, SVD

MANUSIA selalu bercita-cita menduduki jabatan tertentu. Dan secara teoritis semua orang tahu bahwa seorang pejabat adalah abdi masyarakat.

Tetapi, dalam kenyataan sejumlah pejabat sering memanfaatkan kedudukan menjadi kesempatan untuk mengamankan kedudukannya, mendapatkan prestise, kuasa dan uang.

Yesus dalam perikop Injil Mat 20:20-28 ingatkan Ibu Zebedeus yang minta jabatan untuk kedua puteranya, Yakobus dan Yohanes dalam Kerajaan Surga.

Yesus ingatkan bahwa permintaannya tidak tepat.  Sebab soal duduk di sebelah kanan atau kiri Yesus ada dalam kuasa Bapa. Yesus tidak punya kuasa untuk berikan tugas dan jabatan kepada siapa pun.

Pada saat yang sama, Yesus mengajar semua murid-Nya agar sadar dan tahu akan identitas dan tugas yang mesti diemban.

Yesus menegaskan bahwa siapa saja yang ingin menjadi besar hendaklah menjadi pelayan, dan siapa yang ingin menjadi terkemuka hendaklah menjadi hamba (bdk Mat 20: 26-27).

Dengan kata lain,  orang yang ingin menduduki jabatan tertentu dalam Kerajan Kristus hendaknya melayani semua orang.

Yesus ingin menegaskan bahwa semua rasul-Nya  hendaknya rela melayani dan mengabdi semua orang. Maka melayani adalah tugas utama semua rasul Yesus.

Sebagai pengikut Yesus kita mendapat panggilan khusus untuk mengambil bagian di dalam hidup dan.kaeya Yesus. Seperri Yesus kita hendaknya melayani dan mengabdi semua orang.

Mengabdi Tuhan dan melayani orang lain merupakan tugas harian para murid Yesus. Kita mesti mengabdi Tuhan dan melaksanakan kehendak Tuhan.

Kita juga mesti melayani orang lain, khususnya mereka yang sungguh membutuhkan. Kita melayani tanpa menuntut imbalan.

Kita melayani dengan sukarela dan atas dasar kasih. Kita mau agar orang yang kita layani merasa aman dan damai.

Kita melayani tanpa menggerutu atau mengeluh. Kita juga hendaknya melaksanakan tugas pelayanan bukan sebagai kewajiban melainkan bagian dari hidup dan karya kita.

Semoga Tuhan Yesus memberkati kita selalu!

Kewapante, 25 Juli 2025