Oleh: Pater Gregor Nule, SVD

KERAJAAN Allah tidak diperuntukkan  untuk orang-orang tertentu saja. Tidak hanya untuk orang baik dan benar.

 Siapa saja punya hak untuk menjadi anggota Kerajaan Allah. Orang-orang jahat juga punya kesempatan untuk hidup dalam kerajaan Allah.

Bagi Yesus, Kerajaan Allah itu seumpama pukat dilabuhkan ke dalam laut dan mengumpulkan berbagai  jenis ikan, entah ikan baik, atau pun ikan tidak baik. Pemisahan antara ikan yang baik dengan ikan yang tidak baik terjadi pada waktu yang telah ditetapkan, (bdk. Mat 13, 47-48).

Allah adalah Bapa bagi semua orang. Allah tidak membeda-bedakan, apalagi memisah-misahkan. Allah menciptakan semua manusia dan  memberikan kesempatan yang sama kepada semua untuk mengembangkan diri dan hidupnya. Dan, setiap orang akan menentukan pilihannya secara bebas.

Sebab Allah itu maha baik dengan semua orang. Allah menciptakan matahari dan hujan, baik untuk orang benar maupun orang jahat.  Allah tidak pernah pilih kasih. Kasih Allah diperuntukkan bagi semua.

Tetapi, Allah juga maha adil dalam tindakan-Nya. Allah menuntut setiap orang  menentukan dirinya sendiri. Allah meminta agar setiap orang bertanggung jawab atas diri dan hidupnya sendiri. Dan, pada akhirnya setiap orang menentukan apakah ia  selamat atau pun mendapatkan hukuman.

Itulah sebabnya Yesus tegaskan bahwa setelah pukat penuh dengan ikan, mereka duduk dan memisahkan ikan-ikan itu. Ikan yang baik disimpan dalam pasu, sedangkan ikan yang buruk dibuang, (bdk. Mat 13, 48).

Kita juga dapat kesempatan yang sama untuk hidup dan menjalankan tugas kita di dunia. Oleh karena kerapuhan manusiawi,  kita pun tidak luput dari salah dan dosa.  Kita  bisa menjadi ikan yang buruk. Tetapi,  jika kita bertobat maka kita menjadi manusia baru.

Sebab pada akhir zaman malaikat-malaikat memisahkan orang jahat dari orang baik. Orang jahat dicampakkan ke dalam dapur api, sedangkan orang baik hidup dalam kemuliaan bersama Allah.

Kewapante, 01 Agustus 2024. ***