Pesan Inspiratif: Ketertutupan Hati Menutup Kemungkinan Berjumpa dengan Allah
redaksi - Kamis, 02 Oktober 2025 22:11
Oleh: Pater Gregor Nules, SVD
Orang-orang Yahudi yakin bahwa mereka adalah umat pilihan Allah. Mereka merasa diri lebih baik dan lebih suci daripada orang-orang bukan Yahudi.
Tetapi, dalam perikop Injil Luk 10:13-16 Yesus mengkritik orang-orang Khorazim dan Betsaida yang kendatipun telah menyaksikan banyak mukjizat Yesus, tetapi mereka tidak percaya.
Yesus justeru lebih percaya kepada orang-orang Tirus dan Sidon, bangsa-bangsa kafir. Jika mereka mengalami mukjizat-mukjizat Yesus mereka pasti akan bertobat dan percaya kepada Yesus.
Yesus ingin menegaskan bahwa yang paling utama bukannya status sebagai umat pilihan Allah, melainkan keterbukaan hati terhadap kehadiran Allah melalui Yesus, PuteraNya.
Dan, syarat utama supaya seseorang mengimani Allah dan Yesus, PuteraNya yakni bertobat.
Bertobat berarti meninggalkan hidup lama, mengubah hati, pikiran dan tindakan lalu membiarkan diri dikuasai oleh rahmat Allah.
Yesus menghendaki agar para pengikutNya membuka hatinya, bertobat dan percaya kepada Yesus.
Kita juga adalah murid-murid Yesus. Kita percaya dan mengakui Yesus. Maka kita pun senantiasa sadari dan akui kehadiran Allah di tengah kehadiran Allah melalui peristiwa hidup kita.
Mungkin kita tidak menyaksikan mukjizat-mukjizat Yesus. Tetapi, tanpa disangkal Allah senantiasa menyatakan kehadiranNya di setiap peristiwa hidup kita..
Semoga hati kita selalu terbuka untuk mengalami kehadiran Allah dalam kehidupan kita sehari-hari.
Semoga Tuhan Yesus memberkati kita selalu!
Kewapante, 3 Oktober 2025