Pesan Inspiratif: Maria Magdalena Menangis
redaksi - Senin, 21 Juli 2025 22:53

Oleh: Gregor Nule SVD
Menangis adalah ungkapan perasaan yang paling dalam. Umumnya orang menangis karena sedih. Tetapi, tidak jarang orang bisa menangis karena terharu atau karena bahagia.
Perikop Injil Yoh 20: 1.11-18 melukiskan tentang pengalaman Maria Magdalena yang merasa sungguh kehilangan karena kematian Yesus, dan terutama ketika ia melihat batu penutup kubur dan jenasah Yesus hilang.
Maria Magdalena menangis tanpa harapan. Ia sungguh sedih karena perjuangannya untuk menjumpai kubur di pagi itu sia-sia karena jenasah Yesus, sang kekasihnya, hilang. Mungkin telah diambil orang.
Maria Magdalena sungguh sedih dan menangis karena baginya sosok Yesus itu lebih daripada sekedar seorang Rabbi atau Guru. Yesus adalah Sahabat yang sangat istimewa.
Maria Magdalena sungguh merasakan kasih Yesus. Yesus menerimanya meskipun ia adalah seorang pendosa yang justru disingkirkan oleh elite Yahudi.
Yesus merangkul dan mengasihinya dengan tulus. Yesus memulihkan kembali harga dirinya. Maria Magdalena dilindungi dan diselamatkan Yesus.
Karena itu, kematian Yesus dan terutama kehilangan jenasah-Nya membuat Maria Magdalena merasa sungguh kehilangan segala harapan dan pegangan hidupnya.
Maria Magdalena menunjukkan kepada kita teladan khusus dalam membangun relasi istimewa dan intim dengan Yesus.
Kita hendaknya membangun relasi intim dengan Yesus. Yesus bukan Anak Allah dan Tuhan yang jauh di surga. Sebaliknya, Yesus hendaknya Allah yang sangat dekat di hati kita.
Kita mesti selalu mencari Yesus dan membangun keintiman dengan-Nya. Maka ketika kita jauh dari Yesus kita merasakan kekosongan. Kita merasa hidup tanpa makna.
Iman yang hidup dan sungguh bermakna mesti terbangun di atas dasar relasi intim dengan Pribadi Yesus, hidup dan semua ajaran-Nya.
Semoga Tuhan Yesus selalu memberkati kita.
Kewapante, 22 Juli 2025