Oleh: Pater Gregor Nule, SVD

SIKAP anak kecil adalah polos, spontan, sederhana dan tidak berbelit-belit. Ketika lapar arau haus mereka ungkapkannya. Mereka minta atau menangis.

Ketika melihat Yesus anak-anak segera mendekati Yesus. Mereka spontan datang kepada Yesus. Dan juga banyak orang tua membawa anaknya kepada Yesus.

Tetapi,, murid-murid Yesus menghalangi, dan bahkan marah terhadap mereka. Yesus tidak setuju dengan reaksi para murid-Nya. Yesus memarahi murid-murid-Nya.

Yesus berkata,"Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku. Jangan menghalang-halangi mereka! Sebab orang-orang seperti itulah yang empunya kerajaan Allah", (bdk. Mrk 10:14).

Yesus minta agar kerinduan dan antusiasme anak-anak tidak diganggu atau dihalangi. Mereka ingin  mengalami Yesus secara dekat. Mereka mau bersatu dengan Yesus.

Sebagai pengikut Yesus kita diminta untuk belajar dari anak-anak kecil. Kita belajar bersikap jujur, tulus, sederhana dan spontan mengungkapkan pikiran dan perasaan.

Sikap polos, jujur, tulus dan sederhana memungkinkan kita untuk datang kepada Tuhan dan menyerahkan diri kepada-Nya. Kita dapat berpasrah kepada Allah dan mengikuti kehendak-Nya apabila kita bersikap seperti anak kecil.

Kita juga diminta untuk membawa anak-anak kepada Tuhan. Kita mengajar mereka untuk mengenal dan mencintai Tuhan. Kita membawa anak-anak ke gereja agar mereka membiasakan diri unruk.berdoa bersama umat Allah lain.

Para orang tua yang tidak biasa ke gereja menutup kemungkinan bagi anak-anaknya untuk belajar.bersikap yang baik dan tepat saat berada di gereja. Sejak dini seorang anak juga anak berdoa bersama umat Allah lain.

Membawa anak-anak ke gereja menjadi suatu cara tepat membiarkan anak-anak datang kepada Yesu.

Kita juga diminta untuk tidak malu  mengungkapkan iman kita lewat doa, sembah bakti atau memperkenalkannya kepada orang lain sehingga semakin banyak orang mengenal dan mencinta Tuhan.  Semoga!

Kewapante, 01 Maret 2025