Oleh: Pater Gregor Nule, SVD

Pikiran punya peranan yang sangat penting. Orang yang berpikiran positif bersikap baik dan positif terhadap orang lain.

Sebaliknya,  orang yang berpikiran negatif melihat orang-orang sekitarnya dengan kecurigaan-kecurigaan. Tidak ada sesuatu pun yang baik dan positif. Semuanya jahat dan negatif.

Perikop Injil Luk 11:14-23 melukiskan tentang sikap dan pandangan orang tentang mukjizat penyembuhan yang dilakukan Yesus.

Ketika Yesus menyembuhkan orang yang kerasukan roh  yang membisukannya ada yang berkata bahwa Yesus mengusir roh jahat itu dengan kuasa beelzebul, penghulu setan, (bdk Luk 11:15).

Mereka mencurigai Yesus dan bahkan ada yang minta tanda dari surga. Mungkin karena mereka tidak percaya kepada Yesus sebagai Mesias dan Anak Allah.

Tetapi, Yesus menegaskan bahwa jika suatu kerajaan atau keluarga terpecah-pecah maka keluarga itu tidak akan punya masa depan karena terpecah-pecah.

Di sini, Yesus ingin menegaskan bahwa Dia adalah Anak Allah yang kudus maka tidak mungkin Dia bekerja sama dengan setan.

Sebab setan cenderung melakukan kejahatan dan merusakkan manusia. Tidak mungkin setan berkehendak baik dan berusaha untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik demi kebaikan manusia dan dunia.

Yesus adalah Anak Allah. Dia datang untuk menghadirkan kerajaan Allah di atas bumi dan berjuang untuk menghancurkan kuasa kegelapan dan setan.

Sebagai pengikut Yesus, kita hendaknya percaya kepada Yesus dan berpikiran positif tanpa kecurigaan-kecurigaan.

Kita mesti sungguh percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang berkuasa menghadirkan kerajaan Allah, kerajaan cinta dan kebaikan di atas bumi.

Maka kita pun hendaknya  melakukan hal-hal yang benar, membersihkan hati dari hal-hal negatif dan kecurigaan-kecurigaan sehingga bisa baik dengan orang lain.

Kita bekerja sama dengan orang-orang di sekitar kita demi kebaikan bersama. Semoga!

Kewapante, 27 Maret 2025