Pesan Inspiratif: Sikap Benar untuk Menyambut Anak Manusia
redaksi - Sabtu, 14 Desember 2024 06:31Oleh: Pater Gregor Nule SVD
Petrus, Yakobus dan Yohanes mendapat kesempatan istimewa mengalami peristiwa Yesus dimuliakan di atas gunung Tabor.
Mereka tahu bahwa Yesus adalah Anak Kesayangan Bapa. Dan, mereka juga diingatkan supaya selalu mendengarkan Yesus dan taat kepada-Nya (bdk. Mat 17:1-9).
Tetapi, mereka masih bingung. Maka ketika turun dari gunung Tabor mereka bertanya tentang Elia, seorang nabi besar dalam sejarah bangsa Israel.
Yesus menjelaskan bahwa Elia mesti datang lebih dahulu untuk memulihkan segala sesuatu sebagai perintis jalan untuk kedatangan Anak Manusia, (bdk Mat 17:10-11). .
Dan, Elia yang dimaksudkan adalah Yohanes Pembaptis. Tetapi, orang-orang Yahudi tidak menerimanya dan memperlakukannya sesuka hati.
Penolakan dan perlakuan buruk pun dialami Anak Manusia. Orang-orang Yahudi menutup diri terhadap warta pertobatan dari Yohanes Pembaptis sebagai persiapan untuk menyambut Anak Manusia.
Dengan mengemukakan sikap tertutup dan penolakan terhadap Yohanes Pembaptis dan Anak Manusia, Yesus berharap bahwa para murid-Nya dan kita sekalian menerima Yohanes dan mentaati seruannya untuk bertobat.
Sebab syarat utama untuk menyambut Anak Manusia sebagai Anak Kekasih Bapa dan Juruselamat adalah memilih jalan pertobatan dan pembaruan diri.
Orang yang tidak bertobat tidak mungkin akan mengalami rahmat keselamatan yang datang dari Tuhan. Bertobat berarti membiarkan hati yang tertutup dan penuh dosa dihanguskan oleh api ilahi.
Karena itu, tidak ada jalan lain untuk memperoleh keselamatan kecuali bertobat dan percaya kepada Anak Manusia. Maka hati kita akan terbuka dan siap menerima tawaran keselamatan. Semoga!
Kewapante, 14 Desember 2024