Pesan Inspiratif: Sikap Rendah Hati Menjadi Jiwa Praktek Keagamaan Sejati

redaksi - Selasa, 04 Maret 2025 22:08
Pesan Inspiratif: Sikap Rendah Hati Menjadi Jiwa Praktek Keagamaan SejatiRabu Abu (sumber: Katolikku.com)

Oleh: Pater Grego Nule, SVD

HARI ini seluruh umat Katolik membuka masa prapaskah dengan perayaan hari Rabu Abu.

Rabu Abu ditandai dengan abu yang dioleskan pada dahi atau ditaburkan di atas ubun-ubun sebagai tanda bahwa kita lemah dan rapuh. Kita berasal dari abu dan pada suatu ketika akan kembali menjadi abu lagi.

Kita juga diajak untuk bertobat, berbalik kepada Tuhan dan percaya kepada Injil. Sebab syarat supaya percaya kepada Injil dan bersatu dengan Yesus adalah bertobat, mengubah hati atau  mengoyakkan hati.

Perikop Injil Mat 6: 1-6.16-18 melukiskan tentang nasehat Yesus untuk melakukan praktek keagamaan secara benar. Dan, sikap benar untuk melakukan praktek keagamaan adalah sikap rendah hati.

Kewajiban-kewajiban keagamaan bermanfaat untuk keselamatan kita. Maka hendaknya kita lakukan dengan tulus serta secara tersembunyi dan rahasia.

Sebab kita tidak butuhkan pujian dan pengakuan manusia. Sebaliknya, Allah melihat semua yang tersembunyi dan membalasnya.

Selama masa prapaskah kita diminta untuk mengintensifkan doa, memberi sedekah dan berpuasa. Kita memberi waktu istimewa guna membangun relasi yang intim dengan Allah dan sesama.

Kita menjalankan doa, puasa dan memberi sedekah bukan sebagai kewajiban, melainkan sebagai panggilan untuk menjalankan latihan rohani yang membantu kita untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah.

Doa dan puasa yang sejati menyadarkan kita akan kerapuhan dan kelemahan kita. Tanpa Tuhan kita tidak sanggup berbuat banyak hal. Maka kita mau berpasrah dan berserah kepada Tuhan.

Tetapi, masa prapaskah sejati tidak hanya menjadi kesempatan untuk mengembangkan kehidupan rohani. Kita juga berkomitmen untuk membantu sesama dengan memberi sedekah.

Semuanya kita jalankan dengan tulus, tanpa motivasi untuk mendapatkan pujian dari manusia lain. Sebab semua yang tersembunyi dan tulus pasti berkenan kepada Tuhan.

Semoga Tuhan memberkati masa prapaskah 2025 ini.

Kewapante, 5 Maret 2025

RELATED NEWS