Oleh: Pater Gregor Nule, SVD

Yesus prihatin terhadap nasib orang-orang yang kehabisan makanan setelah beberapa hari mengikuti-Nya. Yesus tidak rela menyuruh mereka pulang karena bisa saja mereka rebah di jalan.

Yesus meminta para murid-Nya mencari jalan keluar. Mereka memiliki tujuh ketul roti. Dan Yesus memperbanyak roti itu dan memberi makan kepada sekitar empat ribuan orang.

Setelah mereka makan kenyang Yesus minta agar.mengumpulkan roti yang tersisa agar tidak ada yang terbuang, (bdk. Mrk 8:1-10).

Yesus tidak ingin agar roti sisa terbuang maka mesti dikumpulkan. Karena roti yang sisa masih bisa diberikan kepada orang lain yang  butuhkan.

Dalam hidup sehari-hari tidak jarang ada banyak makanan sisa yang terbuang, khususnya pada saat pesta-pesta.. Bisa terjadi bahwa berkilo-kilo sisa daging, nasi, sayuran dan jenis makanan lain yang  dibuang.

Padahal ada banyak orang miskin dan terlantar yang tidak punya makanan apa pun. Ada banyak keluarga, lansia atau anak-anak miskin butuhkan sesuap nasi.

Karena itu, membuang makanan yang masih pantas dimakan sebetulnya kita menghina orang-orang miskin dan bertindak tidak adil terhadap mereka.

Kita mesti sedapatmungkin berusaha agar ketika siapkan anggaran belanja  untuk kebutuhan harian atau untuk pesta, kita menghitungnya secara baik.

Kita mesti buat anggaran yang tepat sehingga tidak ada kelebihan yang terbuang. Jika ada sisa makanan kita manfaatkan untuk diberikan kspada orang lain atau hewan piaraan lain.

Tidak pantas kita buang banyak makanan sisa. Semkga Tuhan memberkati kita selalu!

Kewpaante, 15 Februari  2025