Pesan Inspiratif : Tidak Ada Sesuatu Pun yang Indah di Hadapan Hati yang Jahat

redaksi - Jumat, 10 Oktober 2025 05:44
Pesan Inspiratif : Tidak Ada Sesuatu Pun yang Indah di Hadapan Hati yang JahatPater Gregor Nule, SVD (sumber: Dokpri)

Oleh: Pater Gregor Nule SVD

Orang buta tidak bisa melihat apa pun.  Baginya segala sesuatu hitam dan gelap. Tidak ada sesuatu pun yang indah baginya termasuk bunga mawar merah yang sedang mekar.

Demikian pun orang yang berhati jahat. Baginya tidak ada sesuatu pun yang baik dan luhur. Orang baik dan benar serta segala kebaikannya dianggap jahat dan buruk.

Perikop Injil Luk 11: 15-26 melukiskan tentang kuasa Yesus di hadapan kuasa setan. Yesus mengusir setan dan menyembuhkan orang yang kerasukan roh jahat.

Orang yang telah sembuh  merasa sungguh bersyukur. Orang yang terbuka terhadap rahmat Allah mulai percaya kepada Yesus sebagai Mesias dan Putera Allah.

Tetapi, para lawan Yesus tidak melihat  kesembuhan itu sebagai suatu kebaikan. Sebaliknya mereka justeru menuduh Yesus melakukan tindakan pengusiran setan itu dengan kuasa beelzebul, penghulu setan

Para musuh Yeaus bukannya tidak mengakui  kesembuhan dan pembebasan orang dari kuasa setan. Tetapi, karena hati mereka busuk, jahat dan buta maka mereka melihat semuanya itu sebagai karya penghulu setan.

Bagi para musuh Yesus tidak ada sesuatu pun yang baik yang telah dilakukan Yesus. Yesus telah menyembuhkan orang yang kerasukan setan, orang lumpuh, dan orang sakit lainnya. Tetapi, bagi mereka semuanya buruk dan negatif.

Yesus mau menyadarkan mereka bahwa setan dan kejahatannya tidak pernah akan berubah. Setan akan tetap menjadi setan. Bagi setan tidak ada kata pertobatan.

Sebagai pengikut Yeaus kita berusaha membangun hati  yang baik dan positif. Hati yang baik berusaha mempromosikan kebaikan dan kebenaran.

Kita berjuang melawan setan dan segala perbuatannya berupa kemarahan, kebencian, iri hati, kecemburuan, dan permusuhan.

Kita berjuang menghadirkan Kerajaan Allah, yakni kerajaan damai sejahtera, kerajaan kasih, persaudaraan, kekeluargaan, kerja sama di dalam lingkungan keluarga dan masyarakat di mana kita hidup.

Karena itu, kita mesti bertobat dan berusaha memelihara hati terhadap kuasa setan dan segala bentuk kejahatan sehingga kita bekerja untuk menyebarluaskan cinta kepada Allah dan sesama  di dunia ini.

Semoga Tuhan Yesus memberkati kita selalu!

Kewapante, 10 Oktober 2025. ***

RELATED NEWS