Pesan Inspiratif: Yesus Membawa Pertentangan, Bukan Perdamaian
redaksi - Kamis, 24 Oktober 2024 05:52Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
Ketika kita omong tentang Yesus maka yang muncul seketika dalam pikiran dan hati adalah identitas Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat.
Dan, identitas Yesus identik dengan damai sejahtera, sukacita, kebahagiaan dan keselamatan.
Tetapi, perikop Injil Likas 12: 49 - 53 menampilkan misi Yesus yang kontradiktif. Sebab Yesus menegaskan bahwa Ia melemparkan api. Juga menghadirkan, pertentangan atau permusuhan dan bukan perdamaian.
Apalah benar bahwa Yesus yang adalah Raja Damai membawa api yang menghanguskan, permusuhan dan bukan perdamaian.
Jawabannya adalah tidak benar. Yesus datang untuk memulihkan kembali hubungan antara Allah dan manusia, serta hubungan di antara manusia dengan sesamanya yang telah rusak sebagai akibat dosa.
Pernyataan bahwa Yesus datang bukan untuk membawa damai, tetapi pertentangan, khususnya di antara.anggota-anggota keluarga, berhubungan dengan sikap dan pilihan keberpihakan pada Yesus atau menolak-Nya.
Ada yang menerima kehadiran dan pewartaan Yesus. Ada pula yang menolak-Nya. Akibatnya, mereka yang menerima Yesus akan bertentangan dengan mereka yang menolak-Nya.
Muncul permusuhan di antara kedua kelompok di atas. Permusuhan dan pertentangan itu bisa terjadi di tengah masyarakat dan bahkan di dalam sebuah keluarga. Orang tua melawan anak atau pun sebaliknya. Saudara melawan saudari. Dan seterusnya.
Karena itu, sebagai pengikut Yesus kita mesti teguh pada pilihan dan keberpihakan kepada Yesus dan pewartaan-Nya. Hanya Yesuslah Tuhan dan Juruselamat kita. Dan kepada-Nya kita pasrahkan seluruh hidup.
Sebab Yesuslah satu-satunya jalan, kebenaran dan hidup kita. Semoga!
Kewapante, 24 Oktober 2024. ***