Oleh: Pater Gregor Nule, SVD

Banyak sekali orang berbondong-bondong datang  kepada Yesus. Mereka datang dengan pelbagai kerinduan dan kebutuhan, serta ingin mendapatkannya dari Yesus.

Yesus menilai kerinduan mereka laksana domba yang tidak mempunyai gembala.  Maka Yesus mulai mengajarkan banyak hal kepada mereka, (bdk Mrk 6:34).

Kebutuhan rohani, perasaan dan hati orang yang datang kepada Yesus mendapatkan pemuasannya melalui pengajaran dan pewartaan Yesus. Mereka mendapatkan keteguhan hati untuk berlangkah maju.

Tetapi, para murid juga sadar bahwa manusia butuhkan pemenuhan kebutuhan tubuh-fisik. Mereka butuh makan dan minum juga.

Dan, Yesus minta agar para murid-Nya mencari jalan keluar. Mereka mesti memberi makan kepada orang-orang itu.

Para murid merasa tidak mungkin karena uang yang mereka miliki cuma 200 dinar, 5 ketul roti dan 2 ekor ikan, untuk orang sebanyak itu.

Meski demikian, Yesus minta agar orang-orang duduk berkelompok. Yesus mengambil roti dan ikan itu, mengucap.syukur dan berdoa memberkati roti dan ikan itu.

Kemudian murid-murid membagikan roti dan ikan kepada semua orang itu. Mereka semua makan sampai puas. Dan bahkan masih ada sisa, (bdk Mrk 6:35-44).

Mukjizat perbanyakan roti dan ikan bukan hanya untuk menyelamatkan orang-orang yang lapar.

Tetapi, lebih dari pada itu, membuat para murid semakin mengimani Yesus bukan sekedar  sebagai Guru yang hebat, melainkan terutama sebagai Mesias yang dinantikan dan Tuhan.

Sebagai pengikut Yesus, kita percaya dan berpasrah kepada Yesus bukan hanya karena Yesus memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani kita pada waktunya.

Tetapi, kita hendaknya percaya dan berpasrah kepada Yesus, karena Dialah Tuhan dan Juruselamat kita.

Yesus tetap menjadi Tuhan dan Penyelamat kita, dalam suka dan duka, dalam untung dan malang. Atau dalam situasi apa pun, Yesus tetap dan terus menjadi Tuhan dan Juruselamat kita. Semoga!

Kewapante, 07 Januari 2025