Oleh: Pater Gregor Nule, SVD

Tanda orang yang sungguh beriman adalah taat pada perintah-perintah Allah. Ia taat dan setia  melaksanakan apa yang dikehendaki Tuhan karena yakin bahwa semuanya baik dan benar.

Perikop Injil Mat 1:16.18-21.24a melukiskan tentang iman dan ketaatan Yusuf terhadap kehendak Allah.

Yusuf tentu belum sungguh mengerti peristiwa Maria yang telah mengandung dari Roh Kudus.

Tetapi, setelah mendengarkan penjelasan Malaikat Tuhan dalam mimpi, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan Malaikat Tuhan kepadanya, (Mat 1:24a). Ia mengambil Maria sebagai istrinya.

Tindakan mengambil Maria sebagai isteri menjadi bukti ketaatan dan kesetiaan Yusuf kepada Tuhan, sekaligus bukti kepercayaan  kepada Allah dan kehendak-Nya.

Kendatipun Yusuf tidak mengerti, tetapi ia percaya. Sebab ia sungguh sederhana dan rendah hati. Maka Allah berkenan membimbingnya untuk memahami misteri yang terjadi melalui Maria, tunangan-Nya.

Dalam perjalanan hidupnya Yusuf sadar dan yakin bahwa Anak yang dikandung dan dilahirkan Maria adalah Mesias,  Anak Allah. Dan, Yusuf dipilih sebagai ayah-Nya.

Sebagai pengikut Yesus kita belajar beriman dan taat seperti Yusuf. Mungkin sering terjadi bahwa  kita tidak paham peristiwa-peristiwa yang terjadi  dalam hidup.

Tetapi, ketika kita bersikap rendah hati dan berpasrah pada Allah dan kehendak-Nya maka pelan-pelan Allah menyatakan misteri-Nya di dalam dan melalui hidup kita.

Karena itu, kita mesti belajar beriman dan taat seperti Yusuf. Dengan demikian kita akan memahami kehendak Allah dalam diri dan hidup kita masing-masing.  Semoga!

Kewapante, 19 Maret 2025