Pesan Inspiratif: Zakheus, Kepala Pemungut Cukai, Merendahkan Diri di Hadapan Yesus
redaksi - Senin, 17 November 2025 23:25
Pater Gregor Nule SVD (sumber: Dokpri)Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
Kehadiran Yesus menarik perhatian banyak orang, baik khalayak umum, orang sakit, orang miskin, orang berdosa, maupun para pejabat sipil dan pemimpin agama.
Setiap kali Yesus tampil banyak sekali orang mengikutiNya. Ada yang datang untuk mendengarkan pengajaranNya, ada yang ingin meminta bantuan Yesus. Tetapi, ada juga yang hanya sekedar untuk mencari kesalahan Yesus.
Perikop Injil Luk 19: 1-10 mewartakan tentang kehadiran Yesus di Yerikho. Zakheus, seorang kepala Pemungut Cukai, ingin sekali bertemu dengan Yesus.
Tetapi, karena berbadan pendek dan banyaknya orang yang mengikuti Yesus, maka Zakheus memilih memanjat sebatang pohon ara di jalan di mana Yesus hendak lewat.
Di luar dugaan Zakheus, tiba-tiba ia dikejutkan oleh suara Yesus yang memintanya agar segera turun dari pohon ara karena Yesus ingin bertamu di rumahnya.
Yesus berkata, " Zakheus segeralah turun, hari ini Aku mau menumpang di rumahmu", (Luk 19:5).
Meski terkejut, namun hatinya dipenuhi sukacita karena kerinduannya untuk melihat Yesus terpenuhi. Zakheus bukan hanya melihat Yesus di jalan, melainkan sebaliknya Yesus ingin mengunjungi rumahnya dan menjadi tamunya.
Tetapi, orang-orang Farisi dan ahli Taurat menggerutu. Mereka menolak kalau Yesus bertamu di rumah Zakheus yang bekerja untuk para penjajah. Zakheus mengkhianati bangsanya. Ia adalah seorang pendosa.
Zakheus mengakui kenyataan dirinya dan berkata kepada Yesus, "Tuhan, separuh dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat", (Luk 19:8).
Sukacita Zakheus karena kehadiran Yesus di rumahnya memotivasinya untuk mengakui Yesus sebagai Tuhan dan berkomitmen untuk menolong orang-orang dengan separuh harta kepunyaannya.
Ia juga ingin mengembalikan milik orang lain jika benar ia telah mengambilnya secara paksa dan ilegal.
Karena itu, Yesus mengungkapkan warta keselamatan kepada Zakheus dan keluarganya. Yesus berkata, " Hari ini terjadilah keselamatan atas rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham", (Luk 19: 9).
Sebagai pengikut kita belajar dari sikap kerendahan hati Zakheus. Ia tidak peduli akan jabatan dan kekayaannya. Sebab yang paling penting adalah memiliki Yesus di rumah dan hatinya.
Ketika kita ingin bertemu dan bersatu dengan Yesus maka keinginan kita pasti tidak pernah sia-sia. Yesus senantiasa berkenan berjumpa dengan siapa saja yang ingin menjumpaiNya.
Yesus memberikan kepada kita lebih dari pada yang kita harapkan yakni keselamatan dan sukacita sejati.
Semoga Tuhan Yesus memberkati kita selalu!
Kewapante, 18 Nopember 2025.

