PkM di TK Vianney Rawa Buaya, Tiga Dosen Undira Ajarkan 'Aplikasi Game Edukasi Pengenalan Buah dan Sayur'

redaksi - Kamis, 08 Agustus 2024 11:16
PkM di TK Vianney Rawa Buaya, Tiga Dosen Undira  Ajarkan 'Aplikasi Game Edukasi Pengenalan Buah dan Sayur'Dosen Undira, Henri Septanto (kiri) sedang melakukan Presentasi dan pelatihan Game Edukasi untuk Kepala Sekolah dan Guru TK Vianney Rawa Buaya, Jakarta Barat. (sumber: Henri S.)

JAKARTA (Floresku.com) - Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) adalah salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. PkM sangat penting dilakukan oleh para dosen.

Setelah mendapat pelatihan, Kepala Sekolah  TK Vianney Rawa Buaya mencoba menggunakan game edukasi sebagai bahan ajar untuk anak-anak TK. (Foto: Henri Septanto)

Secara sederhana, PkM bisa diartikan sebagai proses implementasi atau penerapan teknologi dan ilmu pengetahuan yang dimiliki dosen kepada masyarakat. Sebab sejatinya, dosen tidak hanya dituntut dan diharapkan untuk bisa berbagi ilmu pengetahuan kepada mahasiswa di kampus, melainkan juga kepada masyarakat.

Lewat PkM inilah para dosen memiliki kesempatan untuk bisa menerapkan ilmu yang dimiliki secara langsung. 

PkM dapat dilakukan dalam aneka bentuk kegiatan. Bisa dalam bentuk ceramah atau pengarahan, pengaharan dan pelatihan. Tujuannya,  agar warga masyarakat mengenal dan menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan, lalu memanfaatkan atau menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Demikianlah yang dilakoni Henri Septanto, Boy Yuliadi, Ari Hidayatullah, tiga dosen Program Studi Teknik Informatika, Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta selama semester genap tahun akademik 2023/2024.

Sejak Februari hingga Juni, 2024, ketiganya menjalani kegiatan PkM melalui beberapa tahapan. 

Mereka memulainya dengan membuat perancangan proposal kegiatan, observasi pertama, perancangan materi, dan pengajuan atau penawaran kerja sama kepada Kepala Sekolah TK Vianney Rawa Buaya, Jakarta Barat.

“Bentuk PkM yang kami usulkan yaitu Pelatihan Penggunaan Aplikasi Game Edukasi Pengenalan Buah dan Sayur di TK Vianney,” jelas Henri Septanto kepada Floresku.com, Kamis (08/8).

Setelah penawaran kerja sama diterima dan menerima penugasan dari Ketua Program Studi, sejak Maret 2024 mereka melakukan koordinasi dan komunikasi PkM seminggu sekali dengan tim di pihak TK Vianney.

Selanjutnya, sejak April mereka mengimplementasikan PkM dengan melibatkan Kepala Sekolah, guru-guru dan anak- anak TK itu sendiri.

“Pelaksanaan pelatihan dilakukan beberapa kali saja. Karena setiap kali pelatihan tidak semua peserta pelatihan dapat mengikutinya karena masalah waktu,” Boy Yuliadi menjelaskan.

Sementara itu, Ari Hidayatullah mengemukakan, metode pelaksanaan Pk M ini dilakukan dalam bentuk pelatihan pengenalan penggunaan aplikasi media dan game edukasi kepada para guru TK.

“Kemudian dilanjutkan dengan pendampingan dan pengamatan saat materi diberikan kepada para murid TK,” ujarnya.

Menurut Henri Septanto pelatihan pengenalan penggunaan Game Edukasi ini sangat penting dan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran di TK.

“Pelatihan ini niscaya akan menambah wawasan dan kompetensi para guru dalam memanfaatkan game edukasi sebagai aplikasi pendukung para guru dalam kegiatan pembelajaran,” tegasnya.

Pelatihan ini bertujuan, Henri Septanto menambahkan, agar para guru TK memiliki media pembelajaran alternatif dalam bentuk multimedia untuk menarik minat dan rasa ingin tahu para murid TK terhadap pentingnya makanan sehat yang bervitamin pada buah dan sayur.

“Selain itu melalui aplikasi edukasi pengenalan vitamin tersebut selain bertujuan menarik minat dan rasa ingin tahu diharapkan dapat meningkatkan kesadaran betapa pentingnya makanan sehat bagi anak-anak TK,” jelasnya lagi.

Mengakhiri obrolan dengan Floresku.com, Henri Septanto, Boy Yuliadi dan Ari Hidayatullah berharap agar PkM yang mereka jalankan dapat berdampak positif bagi proses pendidikan di TK Vianney.

“Kami berharap materi pelatihan dapat diteruskan oleh para guru TK kepada murid-muridnya. Selain untuk  menambah wawasan pengetahuan, mudah-mudah aplikasi yang kami perkenalkan dapat  membuat para murid TK semakin tertarik untuk mengkonsumsi makanan sehat dan menjadikanya kebiasaan hingga mereka dewasa kelak,” pungkas Henri Septianto.

Para siswa TK Vianey Rawa Buaya, Jakarta (Sumber: www.vianney.sch.id/tk)

Sebagai informasi, TK (Taman Kanak-Kanan) Vianney Rawa Buaya berada di bawah Yayasan Bunda Hati Kudus (YBHK) sebuah lembaga pendidikan Katolik yang berlokasi di Jalan Kebun Jeruk Raya No. 19, Jakarta Barat. 

YBHK mengelola berbagai sekolah dari tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA di beberapa daerah. Taman Kanak-kanak Vianney sendiri didirikan pada tahun 1995 di wilayah Rawa Buaya, Jakarta Barat.

 Sebagai penyelenggara pendidikan anak-anak TK Vianney menawarkan pendidikan untuk anak-anak berusia 2 hingga 6 tahun, mencakup taman kanak-kanak dan kelompok bermain, dengan status Akreditasi A. 

TK Vianney dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan sarana pendukung aktivitas belajar yang aman, nyaman, dan ramah bagi anak-anak. 

TK ini didukung pula dengan suasana belajar yang menyenangkan dan interaktif serta didampingi oleh guru pengajar yang sangat kompeten dan berpengalaman dalam hal pengembangan anak-anak usia dini.  (Henri Septanto/map). 
 

Editor: redaksi

RELATED NEWS