Presiden Jokowi Desak Miyamar Hentikan Penggunaan Kekerasan

redaksi - Jumat, 19 Maret 2021 17:07
Presiden Jokowi Desak Miyamar Hentikan Penggunaan KekerasanPresiden Jokowi (sumber: 2021/03/1616148346140.jpeg)

JAKARTA (Floresku.com) - Presiden Joko Widodo menyampaikan dukacita kepada para korban dan keluarga korban atas tindak kekerasan yang terjadi di Myanmar.

“Atas nama pribadi dan atas nama seluruh rakyat Idonesia, saya menyampaikan simpati dan rasa duka cita yang mendalam atas jatuhnya korban dari penggunaan tindak kekekarasan di Myanmar,” ujarnya Presiden Jokowi sebagaimana ditayangkan melalui saluranhttps://www.presidenri.go.id/video/ 01:26, Jumat, 19 Maret 2021 pukul 11:20 WIB.

Dalam pernyataannya pada Jumat, 19 Maret 2021, Presiden Jokowi juga mendesak agar penggunaan tindak kekerasan di Myanmar untuk segera dihentikan sehinga tidak ada lagi korban berjatuhan. 

“Keselamatan dan kesejataraan rakyat harus menjadi prioritas utama,” tandas Presiden.

Presiden Jokwi  juga menyatakan bahwa Indonesia mendesak agar dialog dan rekonsiliasi segera dilakukan untuk memulihan demokrasi dan perdamaian serta stabilitas politik di Myanmar.

“Saya akan segera melakukan pembicaraan dengan Sultan Brunai Darusallam sebagai Ketua Asean untuk segera dimungkinkan pertemuan tingkat  tinggi yang membahas tentang  krisis di Myanmar,” ujar Presiden Jokowi. 

Lebih dari 200 orang tewas

Pernyataan Presiden Jokowi ini merespon konsdisi terkini di Myamar yang semakin tidak kondusif.

Dari Yangon, ibu kota Myamar media internasional  melaporkan bahwa dalam aksi unkjuk rasa di berbagai kota di Mymanr pada Kamis (18/3)  terdapat lebih dari  200 orang tewas terbunuh. 

“Asosiasi Bantuan Independen untuk Tahanan Politik melaporkan bahwa pada Kamis (18/3) mereka telah memverifikasi 224 pembunuhan terkait dengan kudeta. Lebih dari setengahnya terjadi di Yangon, kota terbesar.  Selain itu,  2.258 orang telah ditangkap,  di mana  1.938 masih ditahan pihak militer, ”tulis Washingtonpost.com edisi 19 2021, pukul 2:45 dini hari waktu AS.

Kanrot berita Associated Press juga meilaporkan,  pihak berwenang di Myanmar menangkap juru bicara partai politik pemimpin yang digulingkan, Aung San Suu Kyi,  sebagai upaya  untuk menghentikan penyebaran informasi tentang meningkatnya protes terhadap pengambilalihan militer bulan lalu.

Meskipun tindakan keras yang telah menewaskan lebih dari 200 demonstran sejauh ini, para pengunjuk rasa kembali turun ke jalan pada Jumat (19/3)  pagi di beberapa kota besar dan kecil. 

Beberapa aksi unjuk rasa berlangsung tanpa insiden, tetapi di kota Aungban di negara bagian Shan timur, Kantor Berita Tachileik online melaporkan bahwa setidaknya tujuh orang terluka ketika pasukan keamanan berusaha membubarkan pawai mereka menggunakan gas air mata, peluru karet, dan peluru tajam. (MAP) 

RELATED NEWS