PUISI-PUISI Rofinus Sela Wolo (6)
redaksi - Minggu, 12 September 2021 12:38

HUJAN
Hujan
Kau menyeretku kembali ke dalam kenangan
Membasahi lagi dinding-dinding pikiran
Aku jadi rindu
Kepada seseorang
Saat bersama di antara rintik-rintikmu
Saat terkejut oleh gelegar gemuruh
Ah, hujan
Aku juga jadi rindu
Kepada kampung halaman
Melawan dingin di depan perapian
Berjongkok di hadapan tungku
Sungguh aku jadi rindu

SEPI
Pada pagi yang bisu
Meneguk kopiku yang tinggal setengah
Angin terdengar marah-marah
Aku kemudian membakarnya
bersama rokok sebatang
Asapnya mengacaukan pergerakkan udara
Pecah tangis siapa di antara gelegar gemuruh?
Apakah akan turun hujan?
Atau jeritan orang-orang malang?
Lalu seketika semua menjelma sepi
Cinta itu rupanya telah mati