PUISI-PUISI Dimas
redaksi - Rabu, 27 April 2022 14:35𝐏𝐢𝐩𝐚-𝐏𝐢𝐩𝐚 𝐊𝐞 𝐉𝐚𝐤𝐚𝐫𝐭𝐚
Pipa-pipa itu menuju ke Jakarta
Kerannya ada di sana; ujungnya di sana.
Dialirkan dari Sumatera dengan Blok Rokan.
Dialirkan dari Flores dengan Super Premium Labuan Bajo.
Dialirkan dari Kalimantan dengan pajak perkebunan sawit yang berhektar-hektar.
Dialirkan dari Papua dengan tambang emas (eh bukannya itu masih punya orang bukan punya kita?).
Pipa-pipa itu menuju ke Jakarta.
Kalau mata air nanti kering?
Labuan Bajo, 2022
Puisi Seorang Penduduk
Aku mencintaimu meski di jalan-jalan tak ada lagi pohon dan bunga.
Gedung berlantai-lantai melahap buas hingga satu-satunya.
Aku mencintaimu meski di hutan tak hidup lagi sahabat kita; Flora dan Fauna.
Industri menginginkannya menjadi lebih bermakna [katanya] bagi mereka.
April, 2022
Bowosie Oh Bowosie
Bowosie oh Bowosie!!
Riwayatmu itu
akan diceritakan seperti apa nanti
bila anak cucu kami bertanya?
Bowosie oh Bowosie!!
Tidak mungkin kisah pilumu kami ceritakan
pada anak cucu kami di masa depan.
Kau perkasa!!
Kau mega!!
Air dan udara dari dedaunan pohon-pohonmu
yang lebo.
Bowosie oh Bowosie!
Sepanjang hari ini kini kami tabuh gendang!
"Ada orang hilang!"
"Ada orang hilang!"
Kami teriak lantang.
Nyanyi kami adalah lorang.
Marah kami adalah retang.
Bowosie oh Bowosie!!
Riwayatmu itu
akan diceritakan seperti apa nanti
bila anak cucu kami bertanya?
Labuan Bajo, April 2022.
*Dimas adalah mahasiswa yang saat ini masih berusaha menyelesaikan skripsi sarjananya di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero, Maumere.