Rakor Investasi Pariwisata BOPLBF dan Pemkab Nagekeo, Plt Dirut BOPLBF Tekankan Konsep Keberlanjutan

redaksi - Senin, 18 Maret 2024 12:18
Rakor Investasi Pariwisata BOPLBF dan Pemkab Nagekeo, Plt Dirut BOPLBF Tekankan Konsep Keberlanjutan Plt Direktur Utama BOPLBF Fransiskus Teguh (sumber: Istimewa)

MBAY (Flores.com) – Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah OPD Pemerintah Daerah  Kabupaten Nagekeo terkait Investasi Pariwisata di Aula VIP Kantor Bupati Nagekeo, Jumat (15/2).

Hadir dalam acara terssebut Pj Bupati Nagekeo, Raymundus Nggajo, Plt Direktur Utama BOPLBF Fransiskus Teguh, Ketua DPRD Nagekeo Marselins Ajo Bupu serta sejumlah perangkat daerah di lingkungan Pemkan Nagekeo.

Plt Dirut BOPLBF Fransiskus Teguh menjelaskan bahwa rapat koordinasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan situasi terkini, termasuk iisu dan kendala dalam investasi di kawasan pariwisata prioritass Laban Bajo serta upaya merumuskan langkah-langkah percepatan pengembangan pariwisata di kawasan Labuan Bajo dan Flores secara keseluruhan.

Suasana kegiatan rakor investasi pariwisata BOPBLF bersama Pemkab Nagekeo, Jumat (15/3). (Sumber: Kominfo Nagekeo)

Fransiskus mengatakan kegiatan tersebut membawa pesan bahwa tata kelola investasi pariwisata mengutamakan ekonomi hijau yang merupakan konsep pariwisata berkelanjutan.

Dia menjelaskan, pariiwisata berkelanjutan adalah konsep berwisata yang dapat memberikan dampak jangka panjang baik terhadap lingkungan, sosial budaya, maupun ekonomi untuk masa kini dan masa depan bagi seluruh masyarakat lokal dan juga para wisatawan yang berkunjung.

Berkenaan dengan itu, dia menambahkan, yang menjadi fokus perhatian antara lain pengeteahuan berkelanjutan tentang bisnis pariwisata, ekonomi berkelanjutan, sosial-budaya berkelanjutan serta aspek lingkungan yang berkelanjutan.

“Jadi perlu diingat, ketika mengembangkan pariwisata Nagekeo, kita harus berpikir bahwa orang datang ke Nagekeo bukan karena ada obyek wisata yang indah, tetapi juga karena daerah ini menawarkan suatu pengalaman yang berbeda, misalnya soal pertanian dan peternakan yang dikelola secara baik,” ujarnya.

Yang menjadi masalah selama ini, kata dia lagi, banyak daerah wisata yang hanya mengandalkan keindahan alam dan sosial budaya, tetapi tidak mampu memberi nilai tambah dan pengalaman yang berbeda bagi wisatawan.(*).

Editor: redaksi

RELATED NEWS