Ratusan Warga Kota Komba Jakarta Meriahkan Nataru Bersama di Aula Marga Siswa Jaksel
redaksi - Selasa, 14 Januari 2025 12:25JAKARTA (Floresku.com) – Keluarga besar Kota Komba di Jakarta menggelar Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada Sabtu, 11 Januari 2025 petang, di Aula Marga Siswa (PMKRI), Jakarta Selatan (Jaksel).
Nataru Bersama itu mengusung tema ‘Mai Kita Hudhu Ulu Miti Pondi Ka’e Azi’ -Marilah Kita ke Betlehem.
Hadir dalam acara itu, ratusan warga diaspora Kota Komba yang tersebar di seluruh kawasan Jabodetabek.
Acara Nataru diawali dengan Misa Kudus yang dipimpin oleh Pater Rio Edison OFM, seorang pastor asal Manggarai, Flores.
Misa Kudus dimeriahkan oleh Koor dari kelompok orang Muda Kota Komba Jakarta.
“Saya memang tidak berasal dari Kota Komba, tetapi saya merasa bagian dari Kota Komba karena saya belajar di Seminari Kisol, Kelurahan Tanah Rata, Kecamatan Kota Komba. Jadi, saya senang bisa diajak untuk merayakan Natal dan Tahun Baru bersama keluarga besar Kota Komba malam ini,” ujar Pater Rio dalam Kata Pengantar Misa Kudus.
Menjaga identitas
Selanjutnya, dalam homilinya Pater Rio menekankan pentingnya membangun dan menjaga identititas diri.
Pertama, identitias diri sebagai orang Kota Komba, Manggara Timur Flores yang memiliki tradisi, adat-isitiadat, budaya serta nilai-nilai kearifan lokal yang membuat diri berbeda dari orang dari daerah lain.
‘Sebagai orang Kota Komba di perantaruan, kita mesti tetap jaga diri dan tahu membawa diri sesuai dengan nilai-nilai yang telah ditanamkan oleh orang tua dan keluarga semasa kita masih di kampung halaman,” katar Pater Rio.
Kita juga, dia melanjutkan, meski kita tinggal secara terpencar di kota Jakarta ini, dengan profesi yang berbeda-beda, ada yang masih belajar serta ada yang sudah bekerja, tetapi kita harus tetap saling berkomunikasi dan saling mendukung satu sama lain sebagai sesama saudara dari keluarga besar Kota Komba.
“Jadi, perayaan Nataru malam ini adalah kesempatan untuk bertemu, berbagi cerita untuk saling meneguhkan hubungan kekeluargaan kita,” ucapnya.
Hal yang kedua, tandas Pater Rio, adalah membangun identitas diri sebagai orang Katolik
“Semua orang di dunia ini, termasuk warga Kota Jakarta ini pun ikut merasakan suasana Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Mereka merasakan suasana pestanya, tetapi mereka tidak seperti kita yang merayakan Natal karena kita mengimani bahwa Tuhan Yesus telah lahir ke dunia untuk menyelamatkan dunia,” ujarnya lagi.
'Kita merayakan Natal dan berharap Tuhan Yesus menyertai dan memberkati perjalanan hidup kita sepanjang tahun 2025 ini agar hidup kita menjadi berkat bagi sesama," katanya.
Ole h karena itu, lanjutnya, penting bagi kita semua untuk selalu membangun dan menunjukkan identitas diri kita sebagai orang Katolik melalui tutur kata dan perilaku kita, baik di tengah keluarga sendiri, di sekolah atau pun di tempat kerja kita masing-masing.
“Kita harus berani menjadi saksi Kristus di tengah masyarakat di mana kita berada,” tandasnya.
Beberapa kesan dan pesan
Hampir seluruhnya yang hadir dalam Nataru perdana Keluarga Besar Kota Komba Jakarta ini adalah orang-orang muda, yang terdiri dari pasutri muda, orang-orang muda dan remaja dan anak-anak.
Namun, turut hadir pula beberapa orang Kota Komba senior atau yang sudah lama merantau di Jakarta, seperti Bapak Piter Sambut bersama istri, Bapak Kons Tarung, Bapak Paskal Saju bersama istri, dan Ibu Fransiska Uja bersama suami.
Berbicara sebagai warga Kota Komba Jakarta yang paling senior, Piter Sambut menyampaikan rasa gembira karena untuk pertama kalinya, orang Kota Komba se-Jabodetabek bisa berkumpul bersama.
“Saya datang ke Jakarta tahun 1993. Waktu itu sangat sulit menemukan orang Kota Komba di Kota Jakarta ini. Tetapi, pada malam ini, saya bisa bertemu dengan begitu banyak orang Kota Komba. Ini suatu hal yang luar biasa, dan membanggakan hati saya,” ujarnya.
Piter kemudian menerangkan, “Kalau saya tidak keliru, nama Kota Komba mulai dikenal di Jakarta sejak tahun 2001. Karena pada tahun itu Kota Komba mulai ikut dalam turnamen sepak bola Manggarai di Jakarta. Tapi, jumlah pemainnya tidak lengkap, sekitar 7 orang. Sisanya kita mengajak teman-teman dari luar. Sekarang, saya orang Kota Komba bisa bentuk beberapa klub sepak bola, kalau mau.”
Kepada seluruh warga Kota Komba yang masih muda, Piter kemudian berpesan untuk selalu menjaga identitas diri.
‘Oleh karena kita sudah menjadi semakin, kita semakin dituntut untuk menjaga identitas diri kita sebagai orang Kota Komba dan sebagai orang Katolik, seperti yang disampaikan Pater Rio dalam homilinya tadi. Ini penting untuk menjaga nama baik kampung halaman kita, menjaga nama baik Kota Komba di perantauan ini,” ujar Piter.
Selanjutnya, Piter menyampaikan terima kasih atas kebersamaan dalam acara Nataru perdana kali ini.
“Terima kasih secara khusus untuk ade Carlos Jehaut yang berinisiatif untuk mengumpulkan kita semua dalam acara ini. Bagi saya ini merupakan sesuatu yang luar biasa. Mari kita beri applause untuk ade Carlos,” ajaknya, dan disambut dengan tepukan tangan meriah.
Sekadar informasi, Carlos Jehaut adalah figur yang giat mengoordinasi anak-anak muda Kota Komba. Ia rutin melatih dan mengikutsertakan klub sepak bola Kota Komba Jakarta dalam berbagai turnamen sepka bola, baik turnamen di kalangan orang Manggarai sendiri, maupun di kalangan orang Ngada dan Nagekeo, bahkan dalam turunamen tigkat kabupaten se-daratan Flores atau pun se-Provinsi NTT di Jabodetabek.
Menurut catatan media ini, klub Kota Komba yang dibina mantan kiper PSM (Persatuan Sepak bola Manggarai) era 1990-an ini, selalu meraih juara.
Kepada warga Kota Komba yang hadir, Karel mengaku merasa terharu karena warga Kota Komba Jakarta berkenan hadir dalam acara Nataru perdana ini.
“Saya memang ingin orang Kota Komba di Jakarta bisa bersatu. Makanya saya memulai mengumpulkan anak-anak mua Kota Komba melalui kegiatan yang menjadi hobi saya yaitu sepak bola,” kata lelaki asal Sere, Tanah Rata itu dengan mata sembab, karena terharu.
“Saya ini hanya pion yang tampil di depan. Tapi, di belakang saya ada ka’e-ka’e seperti Ka’e Piter, Ka’e Kons dan Ka’e Paskal. Mereka ini yang mendukung sehingga klub sepak bola Kota Komba bisa ikut berbagai turunamen dan menjadi juara,” katanya sembari mengusap air mata.
Selanjutnya, berbicara sebagai Ketua Panita Nataru, Regwinaldo M. Domin (Rion) menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kerja sama semua pihak sehingga acara Nataru ini bisa berlangsung malam ini.
Pada kesempatan itu, Rion juga memperkenalkan Servus Konseng sebagai Ketua Ikatan Kota Komba Jakarta.
“Ya, saya didaulat menjadi Ketua Ikatan Kota Komba Jakarta tahun 2025 ini. Mudah-mudahan semua kita bisa tetap saling berkomunikasi, paling tidak melalui grup media sosial. Nanti kami akan mensosialisasikan apa saja program kita ke depannya,” kata pria yang akrab disapa Cello itu.
Makan dan menari bersama
Usai rangkaian kata sambutan, panitia menyuduhkan makan malam dengan menu khas Flores.
Setelah itu, panitia mempersilah seluruh hadirin untuk mengkpresikankan rasa suka citanya dengan menari berbagai tarian populer Flores seperti Ja’i, Gawi, dan ‘Kawane’ hingga pukul 02.00, Minggu (12/1) dini hari. (Leoni). ***