Rebeka Rendas Dola Radho Berpulang, Regina Pacis Bajawa Berduka
MAR - Sabtu, 23 Oktober 2021 20:28BAJAWA (Katolikku.com) - Publik di Kabupaten Ngada, Flores, propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berduka hari ini atas meninggalnya salah satu tokoh wanita hebat, Rebeka Rendas Dola Radho di usia hampir 71 tahun.
Seperti dikutip dari enbeindonesia.com, Almarhum Rebeka meninggal akibat menderita sakit ginjal, kembali menghadap Hadirat Tuhan Sang Pencipta dan bertemu kembali suami tercinta Thomas Dola Radho yang lebih dulu dipanggil Tuhan.
Dibalik ketokohan Thomas Dola Radho, peran penting Rebeka Rendas sebagai istri tidak bisa dipungkiri.
Dia layak dikagumi, sosok wanita dan istri yang bisa menegaskan eksistensi, terutama turut mengabdi bersama suami yang adalah tokoh publik untuk Ngada, Flores, dan NTT.
Baca Juga: Putri Asal Manggarai Joan Valeria Karina Ongkor Jadi Finalis Miss Young Indonesia-2021
Rebeka Rendas sangat mengagumi suaminya untuk semangat dan pengabdian suami, baik untuk pembangunan masyarakat sosial juga perhatian untuk membangun generasi terdidik.
Thomas Dola Radho pernah mengabdi sebagai anggota DPRD Ngada dan DPR Propinsi NTT. Dia juga salah satu pendiri Yasukda dan Sekolah Regina Pacis Bajawa.
Rebeka Rendas menulis tiga nama di laman facebook, tokoh penjasa bagi paguyuban Regina Pacis Bajawa.
Mereka adalah suaminya almarhum Thomas Dola Radho, almarhum Johanes Isidorus Djawa, dan almarhum Romanus Rinu. Ketiga sosok ini adalah pionir Ngada di berbagai bidang, juga sosok-sosok sederhana, bersahaja. Thomas Dola Radho juga pendiri Kopdit Sangosay.
Baca Juga: Lantik Kepengurusan Baru Erik Senen Gammasando Adalah Wadah untuk Memupuk Persaudaraan
Tentang Regina Pacis, almarhum Thomas Dola Radho berkali-kali menegaskan bahwa Tuhan tidak pernah menciptakan sampah, dan anak didik memiliki potensi. Dan guru-guru di Regina Pacis pun diminta secepatnya menemukan potensi anak didik dan melejitkan potensi itu.
Sekolah Regina Pacis dikatakan mengalami perubahan signifikan sejak 2007, dan memiliki roh yang mempersatukan, terutama guru-guru yang selalu kompak.
Sekolah Regina Pacis diasuh Yasukda yang punya tujuan sangat majic yakni melayani prakarsa umat. Yasukda konsisten eksis sebagai tempat inovasi pendidikan, tempat persemaian para inovator yang memperbaharui pendidikan di Ngada.
Kopdit Sangosayyang hari ini pun berkembang dan populer tak lepas dari strategi pengembangan yang tepat dari orang-orang Yasukda.
Padahal, selama 33 tahun Yasukda hanya dipandang sebelah mata, begitupun Kopdit Sangosay yang demikian melangkah tertatih-tatih sebelum ini.
Berharap generasi pasca ketiga sosok hebat disebut di atas, termasuk sosok Rebeka Rendas Dola Radho, berpegang teguh pada semangat dan visi misi pengembangan sekolah Regina Pacis, Yasukda, Kopdit Sangasay, karena kehadiran seluruh entitas ini telah menjadi bagian penting bagi kehidupan generasi ke depan.
Selamat Jalan mama tercinta, mama Rebeka Rendas, terima kasih telah menjadi sosok istri yang baik bagi suami, ibu yang hebat bagi anak-anak dan cucu-cucumu, juga tokoh wanita yang dikagumi di Ngada dan NTT.
Engkau telah mengajarkan banyak wanita agar menjadi bunga matahari dalam keluarga, memiliki senyum, melihat kebaikan pada setiap orang, mengandalkan Tuhan, hati yang setia dan penyayang. RIP