Redkar Beru Antusias Berlatih demi Siaga 'Menangkis' Api
redaksi - Minggu, 21 Desember 2025 23:08
Seorang relwawan pemada kebakaran sedang berlatih (sumber: Heryy ffz)MAUMERE (Floresku.com)– Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar) Kelurahan Beru menunjukkan antusiasme tinggi saat mengikuti pelatihan dan simulasi penanganan kebakaran yang digelar oleh Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Sikka.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat kesiapsiagaan masyarakat di tengah pertumbuhan penduduk yang kian pesat dan permukiman yang semakin padat.
Kepadatan hunian di Kabupaten Sikka dinilai meningkatkan risiko kebakaran, terutama di kawasan permukiman dengan jarak rumah yang berhimpitan.
Kondisi ini menjadi peringatan serius bagi seluruh warga agar lebih waspada serta memiliki kemampuan dasar dalam meminimalkan risiko kebakaran, khususnya di lingkup keluarga dan lingkungan terdekat.
Baca juga:
- Kontak Senjata di Tengah Malam, Pemburu Rusa Bersenjata Api di Pulau Komodo Dibekuk Aparat
- Ledakan AI Ancam Pekerjaan Jutaan Orang Asia, Ketimpangan Global Kian Menganga
- Warga Lansia Laporkan Advokat ke Polda NTT, Dugaan Intimidasi dan Sengketa Lahan Mengemuka
Kepala Bidang Damkar Kabupaten Sikka, Ajimus Aliando, dalam materinya menjelaskan secara rinci latar belakang dan tujuan perekrutan Relawan Pemadam Kebakaran di setiap kelurahan.
Menurutnya, keterbatasan jumlah personel serta sarana dan prasarana Damkar membuat keterlibatan masyarakat menjadi sangat penting.
“Perekrutan relawan ini adalah langkah strategis. Dengan keterbatasan personel dan armada, kami membutuhkan masyarakat yang terlatih untuk melakukan penanganan awal sebelum petugas Damkar tiba di lokasi,” ujar Ajimus.

Ia menjelaskan, relawan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan evakuasi awal korban dan harta benda, memadamkan api mula, serta mengamankan lokasi agar api tidak menjalar ke rumah warga lain.
Untuk sementara, setiap kelurahan membutuhkan 11 orang relawan yang akan dilatih secara teori dan praktik langsung.
“Hari ini merupakan titik ke-10, dan Kelurahan Beru menjadi lokasi pelatihan kali ini,” tambahnya.
Ajimus juga mengapresiasi kehadiran para ketua RT dan RW dalam kegiatan tersebut.
Menurutnya, partisipasi mereka menunjukkan tingginya kepedulian masyarakat terhadap potensi bencana kebakaran.
Para relawan yang direkrut juga dilengkapi dengan atribut resmi seperti baju, topi, dan sarana pendukung lainnya.
Kepala Seksi Damkar Kabupaten Sikka, Sili Taka, yang turut hadir, mengaku bangga melihat semangat para relawan dan warga. “Mereka tidak hanya mendengarkan materi, tetapi juga berani mempraktikkan langsung teknik pemadaman api dengan peralatan manual yang ada di sekitar rumah,” ujarnya.
Namun demikian, persoalan keterbatasan sarana Damkar masih menjadi keluhan utama. Ajimus mengakui Damkar Sikka saat ini hanya memiliki satu unit mobil pemadam, sementara mobil tangki pendamping sering mengalami gangguan.
“Kebakaran tidak bisa ditunda penanganannya. Armada yang minim sangat mempengaruhi kecepatan respons,” katanya.
Dalam sesi diskusi, para relawan, RT, dan RW berharap pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten Sikka memberi perhatian serius pada penambahan armada, mobil tangki air, serta perlengkapan keselamatan petugas. “Kebakaran bisa datang kapan saja. Tanpa dukungan sarana memadai, penyelamatan bisa berujung sia-sia,” ungkap salah satu peserta.
Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal membangun kesiapsiagaan kolektif. Sebab, bencana kebakaran tidak memilih korban—dalam sekejap, siapa pun bisa kehilangan segalanya. (Herry ffz) ***
Is this

