Renungan Harian, Kamis, 25 November 2021: Menjadi Agen Terang dan KehidupanNya di Dunia Kita yang Seringkali Gelap

redaksi - Kamis, 25 November 2021 10:58
Renungan Harian, Kamis, 25 November 2021: Menjadi Agen Terang dan KehidupanNya di Dunia Kita yang Seringkali GelapIlustrasi Injil Lukas 21: 20-38 (sumber: www.katolikku.com)

JAKARTA (Floresku.com) - Mulai hari ini floresku.com akan menyajikan renungan harian yang disampaikan Pastor Katolik, Martin Hugon, seorang pengkotbah terkemuka dari Keuskupan Agung Dublin, Irlandia, yang selama bertahun-tahun menulis renungan berdasarkan Kalender Liturgi Katolik.

Keuskupan Agung Dublin mencakup wilayah sekitar 100 kilometer dari pantai timur tengah Irlandia, dan meluas ke pedalaman lebih dari tujuh puluh kilometer. Seluruh county Dublin membentuk bagian penting dari keuskupan bersama dengan sebagian besar Wicklow, sebagian besar Kildare selain sebagian Carlow, Wexford, dan Laois. 

Pater Martin Hugon, dari Keuskupan Agung Dublin, Irlandia

Bacaan Injil: 21:20-28

Yerusalem akan diinjak-injak oleh para bangsa asing sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Apabila kalian melihat Yerusalem dikepung oleh tentara,
ketahuilah bahwa keruntuhannya sudah dekat.
Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea
harus melarikan diri ke pegunungan,
orang-orang yang ada di dalam kota harus mengungsi,
dan orang-orang yang berada di pedusunan
jangan masuk lagi ke dalam kota.
Sebab itulah masa pembalasan dan genaplah semua yang tertulis.

Celakalah para ibu yang sedang hamil
atau yang sedang menyusui bayi pada masa itu!
Sebab kesesakan yang dahsyat akan menimpa seluruh negeri,
dan murka akan menimpa bangsa ini.
Mereka akan tewas oleh mata pedang
dan diangkut sebagai tawanan ke segala bangsa.
Yerusalem akan diinjak-injak
oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah,
sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu."

Dan akan tampaklah tanda-tanda pada matahari, bulan dan bintang-bintang.
Bangsa-bangsa di bumi akan ketakutan dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.
Orang akan mati ketakutan karena cemas
berhubung dengan segala sesuatu yang menimpa bumi ini,
karena kuasa-kuasa langit bergoncangan.

Pada waktu itu
orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan
dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
Apabila semuanya itu mulai terjadi,
bangkitlah dan angkatlah mukamu,
sebab penyelamatanmu sudah dekat."

Renungan:

Bahasa yang digunakan Yesus untuk berbicara tentang kehancuran kota Yerusalem yang akan datang dapat diterapkan pada penghancuran banyak kota sejak saat itu. 

Dia berbicara tentang kota yang dikelilingi oleh tentara, sebuah kota yang ditinggalkan, orang-orang yang mati-matian berusaha keluar dari kota, kesengsaraan besar melanda negeri itu dan penduduknya, sebuah kota yang diinjak-injak karena penduduknya dibunuh atau ditawan. 

Ini adalah adegan yang berulang dalam ingatan hidup, selama perang dunia dan, baru-baru ini, di Balkan, Timur Tengah dan di tempat lain Yesus tidak senang menggambarkan adegan seperti itu; dia sebelumnya menangisi kota Yerusalem, sama seperti dia harus menangisi setiap kota dan kota yang dianiaya oleh perang. 

Setelah berbicara tentang penderitaan kota manusia, Yesus melanjutkan dengan berbicara tentang penderitaan ciptaan – tanda-tanda di matahari dan bulan dan bintang-bintang, hiruk-pikuk lautan dan ombaknya, goncangan kekuatan surga – dan dampaknya penderitaan ciptaan atas umat manusia – orang-orang sekarat ketakutan saat mereka menunggu apa yang mengancam dunia. Kita semua menjadi jauh lebih selaras dengan penderitaan ciptaan belakangan ini. 

Namun, dengan latar belakang manusia dan kosmik yang gelap ini, Yesus berbicara tentang kedatangan Anak Manusia dengan kuasa dan kemuliaan besar, yang di hadapannya kita diundang untuk berdiri tegak, dengan kepala tegak, menunggu pembebasan penuh dan terakhir. Yesus meyakinkan kita bahwa kehancuran dan kehilangan tidak akan menjadi kata terakhir. 

Sebagai Tuhan yang telah bangkit, Dia selalu datang seperti terang ke dalam kegelapan; kekuatan kasih-Nya selalu bekerja untuk membebaskan seluruh umat manusia dan seluruh kosmos dari perbudakan menuju kehancuran. 

Panggilan kita adalah untuk terus menyelaraskan diri kita dengan kedatangan dan kehadiran Tuhan yang mulia, membebaskan dan memberi hidup, sehingga kita menjadi agen terang dan kehidupan-Nya di dunia kita yang seringkali gelap.***

Sumber: https://frmartinshomiliesandreflections.tumblr.com 

 

RELATED NEWS