RENUNGAN HARIAN KATOLIK, Jumat, 03 September 2021: Menjadi Kantung Anggur Baru Bagi Allah

redaksi - Jumat, 03 September 2021 18:07
RENUNGAN HARIAN KATOLIK, Jumat, 03 September 2021:  Menjadi Kantung Anggur Baru Bagi AllahPastor Riano Tagung, Pr: Pastor Rekan Paroki Santu Klaus Kuwu, Keuskupan Ruteng (sumber: Dokpri)

Oleh: Pastor Riano Tagung, Pr: Pastor Rekan Paroki Santu Klaus Kuwu, Keuskupan Ruteng

Peringatan Wajib Santu Gregerius Agung, Paus dan Pujangga Gereja 

Bacaan:  Kol 1:15-20; Luk. 5:33-39.

Hari Jumat Pertama dalam Bulan Kita Konsekorasikan Keluara Kita kepada Hati Yesus Yang Maha Kudus 

“… Tetapi anggur baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula. “

*MENJADI ‘KANTUNG ANGGUR  BARU’ BAGI ALLAH!*

Saudara-saudariku yang terkasih

Hidup ini adalah RENTENTAN dari cerita masa lalu, yang berkisah tentang masa kini untuk meraih masa depan. Meninggalkan jejak masa lalu, menjejaki masa kini demi menggapai masa depan.Yang kemarin itu selalu menjadi kenangan. 

Ketika meninggalkan kenangan di masa lalu yang pernuh dengan aneka kisah, ada kisah indah, ada kisah tidak indah. Ada kisah manis. Ada kisah pahit. Ada air mata. Ada tawa riang. Ada suka. Ada duka. Apa yang terjadi kemarin adalah sebuah masa lalu dengan segala kenangannya. Dan, kepada kita, kita diundang untuk menghidupi hari ini dengan semangat baru. Tanpa terlalu diikat oleh masa lalu dan tanpa dicemaskan oleh masa depan. 

Saudara-saudariku yang terkasih

Hari ini adalah sebuah ‘kantung anggur baru’ yang mesti kita isi dengan sebuah semangat baru; manusia baru. Persis, sebagaimana yang kita dengar dalam perumpamaan dalam injil pada hari ini dimana YESUS bersabda: "Tiada seorang pun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk menambalkannya pada baju yang tua. Sebab jika demikian, yang baru itu pun akan koyak. … Demikian juga tiada seorang pun mengisikan anggur baru ke dalam kantong kulit yang tua. Sebab jika demikian, anggur baru itu akan mengoyakkan kantong tua itu, lalu anggur akan terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula

Satu langkah kecil yang bisa kita mulai untuk membersihkan hati, menjadikan hati kita baru, menjadi sebuah kantung anggur yang baru adalah dengan berpuasa. Dengan berpuasa kita berusaha untuk menanggalakan manusia lama kita, membersihkan hati dan pikiran kita agar kita memiliki hati dan pikiran yang baru yaitu hati dan pikiran ALLAH. Kita menjadi manusia baru di mana segala kegelapan di dalam hidup kita diterangi oleh Terang Kasih Allah.

Saudara-saudariku yang terkasih

Kita perlu menyadari satu hal ini yakni TIDAK ada rahmat yang sama. Tidak ada anugerah yang sama. Setiap saat, rahmat dan anugerah Allah selalu baru dicurahkan kepada kita yang percaya dan terbuka pada rencana dan Kehendak Allah.  

Oleh karena itu, kita harus memiliki sebuah hati yang baru, sebuah kantung yang baru bagi setiap rahmat yang selalu baru. Di dalam YESUS selalu ada kebaruan. Di dalam DIA semuanya dibarui. Agar dapat menjadi baru dan dijadikan baru oleh YESUS, maka kita harus memersiapkan hati kita untuk rahmat baru, kasih baru untuk sebuah kehidupan yang baru. 

Saudara-saudariku yang terkasih

Pada hari ini, Gereja merayakan peringatan wajib Santo Gregorius. Gregorius lahir di Roma pada tahun 540. Gregorius menerima suatu pendidikan yang memadai. Ia pandai sekali dalam pelajaran tatabahasa, retorik dan dialektika. Namun Tuhan menghendaki Gregorius berkarya di ladang anggurNya. 

Gregorius meletakkan semua jabatan politiknya dan mengumumkan niatnya untuk menjalani kehidupan membiara. Ia menjual sebagian besar kekayaannya dan uang yang diperolehnya dimanfaatkan untuk mendirikan biara-biara Gregorius adalah Paus pertama yang secara resmi mengumumkan dirinya sebagai Kepala Gereja Katolik sedunia. Ia memimpin Gereja selama 14 tahun, dan dikenal sebagai seorang Paus yang masyhur, negarawan dan administrator ulung pada awal Abad Pertengahan serta Bapa Gereja Latin yang terakhir. Karena tulisan-tulisannya yang berbobot, dia digelari sebagai Pujangga Gereja Latin. 

Meskipun begitu ia tetap rendah hati dan menyebut dirinya sebagai 'Abdi para abdi Allah' (Servus servorum Dei). Julukan ini tetap dipakai hingga sekarang untuk jabatan Paus di Roma. 

Saudara-saudariku yang terkasih

Bersama Santo Gregorius Paus dan Pujangga Gereja mari kita hidup dalam semangat pengabdian kepada ALLAH, mengabdi dengan segala rendah hati dan bertumbuh menjadi manusia baru hari demi hari. Sebagaimana setiap hari adalah hari baru bagi kita, maka demikian juga hidup kita, setiap hari kita menjadi manusia baru. manusia kini, yang nyata, bukan kemarin sebagai kenangan dan bukan masa depan dalam kemayaan. 

Dengan menyadari akan hal kebaruan setiap hari maka kita berusaha untuk menempatkan keutamaan-keutamaan KRISTUS di dalam hidup dan seluruh karya sehingga kita hidup dalam semangat kebaruan. Menjadi manusia baru dalam mengikuti Yesus, dalam dan melalui panggilan hidup kita setiap hari. Lepaskan baju lama ganti baju baru. Ganti kantong anggur yang lama dengan kantung anggur yang baru. Segala masa lalu yang kelam tanggalkan itu, lepaskan baju lama itu. Kini kita memasuki sebuah masa kebaruan, karena itu segala sesuatu harus baru, hati yang baru dipenuhi dengan cinta dan pengampunan, hati yang telah diterangi oleh Sabda Tuhan. 

OMNIA SUNT GRATIA CARITATE DEI (SEMUA KARENA KASIH KARUNIA ALLAH )1 KOR 15:10. 

Editor: Redaksi

RELATED NEWS