RENUNGAN HARIAN KATOLIK, Sabtu, 04 September 2021: Hidup di Dalam Rencana Kasih allah
redaksi - Sabtu, 04 September 2021 10:51
Oleh Pastor Riano Tagung, Pr (Pastor Rekan Paroki Santu Klaus Kuwu, Keuskupan Ruteng)
HARI BIASA, PEKAN BIASA XXII
Kol 1:21-23; Luk. 6:1-5.
HARI SABTU PERTAMA DALAM BULAN KITA KONSEKRASIKAN PARA IMAM KEPADA HATI TERSUCI SANTA PERAWAN MARIA agar Bapa Di Surga memberkati segala pelayanan mereka, serta dikuatkan dalam menghadapi godaan, cobaan dan marabahaya. Dan Yesus berkata lagi, "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
HIDUP DI DALAM RENCANA KASIH ALLAH
Saudara saudari yang terkasih
Kita tidak bisa merangkai hidup ini akan selalu indah setiap saat. Kita hanyalah alat yang dipakaiNya untuk merangkai cerita dalam semangat penyerahan diri yang total kepada KASIH dan PENYELENGGARAAN ALLAH. Dalam merangkai cerita, kaki memang kita jejakan di atas bumi ini tapi HATI kita arahkan kepada ALLAH. Mata jasmani melihat keindahan dan menikmati kesenangan duniawi tapi jangan lupa mata batiniah kita, mata hati kita jangan lelah untuk melihat kemuliaan ALLAH di setiap peristiwa hidup kita. SEMUANYA ITU, satu yang harus kita sadari adalah bahwa hidup kita ada di dalam rencana kasih Allah.
Saudara saudari yang terkasih
Hari ini YESUS membungkam kemunafikan orang-orang Farisi atas sikap mereka terhadap hari Sabat. Sabda YESUS diakhir pembungkaman atas sikapmunafik dan sombongnya orang Farisi: ANAK MANUSIA ADALAH TUHAN ATAS HARI SABAT,” mau menyatakan dan menegaskan bahwa yang diutamakan adalah penyerahan diri kepada ALLAH, melakukan tindakan kasih kepada ALLAH dan sesama jauh lebih berbahagia daripada sekadar melakukan aturan belaka dengan mengabaikan kasih ALLAH dan keberpihakan kepada kaum rentan. Kita kadang terjebak pada rutinitas dalam melaksanakan aturan yang ada sehingga kita terlalu kaku dalam menegakkan aturan sampai-sampai mengabaikan Belas Kasih ALLAH dan cinta kepada sesama. Oleh karena itu, pengalaman akan belas kasih ALLAH di dalam hidup kita harus kita miliki.
Saudara saudari yang terkasih
Kehilangan pengalaman dikasihi oleh ALLAH membuat kita menjadi pribadi yang rigoristik, yang kaku, yang egois, sombong, cepat marah dan cepat mempersalahkan orang lain. TUHAN menarik kita untuk keluar dari kekakuan dalam melakukan aturan bila aturan itu menjauhkan kita dari kasih kepada ALLAH dan sesama. JIka aturan justru mengerdilkan semangat berbelas kasih. JANGAN biarkan aturan membelenggu hati nurani, belas kasih dan cinta kita kepada ALLAH dan sesama. Jika demikian, maka lepaskanlah! Melainkan, ikatlah aturan dengan CINTA dan BELAS KASIHAN, supaya kita bisa melihat jejak Kristus di sana, kita bisa merasakan kasih Yesus dan kita bita bisa hidup dalam semangat dan keutamaan Kristus.
Saudara saudari yang terkasih
YESUS mengundang kita agar kita HIDUP DI DALAM RENCANA KASIHNYA di mana dan kapan saja, dan menjadikan DIA TUAN ATAS HIDUP DAN KARYA KITA. Tuan atas kelemahan kita. Tuan atas kerapuhan kita. Tuan yang memimpin kita untuk bertumbuh dalam iman, teguh dalam pengharapan dan semakin setia dalam Cinta Kasih. YESUS harus menjadi TUAN atas hidup kita supaya kita tidak berlaku seturut keinginan kita, berlaku semau kita yang membawa kita semakin terpisah dari cinta kasih ALLAH dan cinta kepada sesama.
Omnia Sunt Gratia Caritate Dei (Semua karena kasih karunia Allah) - 1 Kor 15:10.