Oleh P. Kons Beo SVD

(Pekan XXII - St Aidan, St Nikodemus, St Raimundus Nonnatus)

Bacaan I 1Tesalonika 5:1-6.9-11
Mazmur 27:1.4.13-14
Injil Lukas 4:31-37

"Qui mòrtuus est Iesus pro nobis ut simul cum illo vivàmus"
1Tes 5:10
(Kristus telah wafat untuk kita, supaya kita tetap hidup bersama dengan DIA..)

BUKANLAH kematian yang sia-sia. Itulah kematian Yesus. Dalam kematianNya kita diselamatkan. Dengan Tubuh terkulai tak berdaya dan dengan DarahNya yang tercurah di Kayu SALIB, Yesus memenangkan umat manusia.

MAUT telah dikalahkan. Dalam kematianNya, hidup manusia mengalami kelimpahan.

DALAM pengorbanan, selalu ada kehidupan. Selalu ada harapan di dalam pemberian diri.

PERJALANAN hidup Yesus adalah langkah menuju derita SALIB dan  kematian. Tetapi itu bukanlah perjalanan 'samar-samar nan gelap.' Tetapi itulah perjalanan yang membebaskan. Dari perjalanan hidup suram. Dari penindasan. Dari alam penuh ketakutan.

TUGAS kita kini adalah mengalami hidup sebagai orang yang dibebaskan. Yang berjalan dalam terang. Yang senantiasa ada sikap berjaga-jaga. Itulah harapan Rasul Paulus bagi jemaat Tesalonika dan kepada kita.

SAAT kita telah alami hidup sebagai orang merdeka, yang ditebus dan diselamatkan, maka adalah tugas dan penggilan kita untuk 'menciptakan suasana kemerdekaan.' Dalam setiap perjumpaan kita dengan sesama.

Verbo Dei Amorem Spiranti

Tuhan memberkati.
Amin