Oleh P. Kons Beo SVD

(Pekan Biasa XXII - St Gregorius Agung-Paus ke 64, St Barbara Kwon Hui, St Maria Pak K'un-agi)

Bacaan I Kolose 1:15-20
Mazmur 100:2.3.4.5
Injil Lukas 5:33-39

"Servus Servorum Dei"
(Abdi Para Abdi Allah)

HIDUPNYA dalam lingkaran elitis. Dari keluarga bangsawan Roma. Ayahnya, Gordianus, punya kedudukan tinggi dalam Kekuasaan Kota Roma.

Tetapi, apa yang dapat dibanggakan dari semua  'kemuliaan' itu? Gregorius putuskan untuk tinggalkan dunia elitis Roma.  Sepeninggal Paus Pelagius, umat Roma memilih Gregorius menjadi Paus.

HIDUP dalam lingkaran mewah intern Gereja, tak membuat Gregorius lupakan kedaulatan cinta dan perhatian pada kaum miskin dan juga kepada orang-orang asing. Paus Gregorius pun punya rasa keprihatinan mendalam akan nasib anak-anak dari Inggris yang dijual sebagai budak.

INGATLAH salah satu gelar dari para Paus: Servus Servorum Dei (Abdi dari Para Abdi Allah). Itulah gelar yang diwariskan Paus Gregorius. Sungguh! "Yang terbesar haruslah menjadi yang terkecil dan pelayan bagi semua."

HIDUP adalah jalan di mana siapapun harus melayani. Ya, melayani dengan sungguh dan penuh ketulusan.

MATA kita tak pernah luput akan penderitaan sesama. Akan nasib buruk yang menimpah sekian banyak orang. Juga kita tak akan bebas dari ketidakpastian hidup ini dari derita sekian besar saudara-saudari kita.

TINGGAL kita bulatkan tekad, arahkan hati penuh perhatian, serta tinggalkan segala kemewahan elitis. Lalu kita gunakan bahasa kepedulian yang nyata demi sesama.

BILA Anda miliki kuasa, maka dalam spirit St Gregorius Agung, pakailah kuasa itu untuk melayani. Karena kuasa itu tak pernah boleh dipakai sebagai kesempatan tanpa nada kepedulian. Hanya demi kepentingan diri sendiri.

Verbo Dei Amorem Spiranti

St Gregorius Agung, doakanlah kami.

Tuhan memberkati.
Amin.