RENUNGAN KATOLIK, Kamis, 29 Juli 2021: "Elegèrunt bonos in vasa" Mat 13:48

redaksi - Rabu, 28 Juli 2021 23:04
RENUNGAN KATOLIK, Kamis, 29 Juli 2021: "Elegèrunt bonos in vasa" Mat 13:48Ilustrasi: Mati 13: 37-53 (sumber: LBI)

Oleh P Kons Beo SVD

Kamis, 29 Juli 2021
(Pekan Biasa XVII - Sta Marta, Beato Lelc Sirdani, Beato Urbanus II-Paus ke159)

Bacaan I Keluaran:40:16-19.34-38
Mazmur 84:3.4.5-6a.8a.11
Injil Matius 13:47-53

Kamis, 29 Juli 2021
(Ikan yang baik dikumpulkan dalam pasu...)

DI LAUT ada pelbagai jenis ikan. Untuk mendapatkan ikan-ikan itu perlu usaha. Ada orang yang menjalanya.

PUKAT dilabuh. Ditarik ke pantai. Lalu dipilah-pilah ikan-ikan itu. Ikan yang baik ditempatkan di pasu. Yang buruk mesti dibuang.

SEPERTI itulah keadaan di akhir zaman. Seturut Yesus, ada malaekat-malaekat yang  bertindak untuk pisahkan antara 'orang baik' dan 'orang jahat.'

DUNIA itu ibarat lautan. Terdapat sekian banyak jenis manusia di dalamnya. Yang bertarung di jalan hidup ini. Kita berjuang untuk menjadi baik. Agar berada di jalan yang benar.

BUKAN tugas, hak dan perkara kita untuk pastikan nasib orang lain. Untuk menetapkan sesama sebagai manusia jahat atau kaum kafir. Dan apalagi bahwa kita merasa miliki wewenang untuk pastikan orang lain ke neraka!

DI DUNIA, kita tetap belajar untuk bertahan dalam kebaikan. Dan bahwa kita miliki keinginan untuk memperbaharui diri. Dan  amatlah mulia bila kita selalu punya hati akan yang kurang beruntung nasibnya. Agar kita saling menjaga untuk tidak mengarah ke dalam dapur api (Mat 13:50).

JANGAN kita siarkan keburukan nasib orang lain ke sana ke mari! Kita bukanlah 'agen resmi surga' di atas bumi.' Ada mandat yang menjadi milik malaekat-malaekat (Mat 13:49). Dan itu pun di jalankan pada akhir zaman! Sebatas memisah-misahkan antara yang baik dan yang jahat.

DI SEPANJANG ziarah hidup, kita tetap berada dalam dunia dengan alam dan hukumnya sendiri. St Thomas Aquino punya keyakinan bahwa orang baik itu  tetap punya hati damai dalam dunia.

ORANG yang berhati baik selalu dapat berdamai dengan siapapun  manusia. Ia tetap kokoh dan tak terpengaruh oleh alam kekelaman dari dalam hati sesamanya.

ENTAHLAH sampai kapan dan bagaimana alam  akhir zaman itu terjadi? Tetapi, selama masih bernafas, siapapun masih punya harapan (dum spiro spero).

SELALU ada kesempatan buat kita di perjalanan menuju keabadian ini. Demi  terpenuhinya janji surgawi yang menyelamatkan. Untuk tak didakwah menuju tempat di mana ada ratapan dan kertak gigi (Mat 13:50). Selamanya!

Verbo Dei Amorem Spiranti

Tuhan memberkati.
Amin.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS