RENUNGAN KATOLIK, Rabu, 01 September 2021: "Gràtias àgimus Deo, et Patri Dòmini nostri Iesu Christi semper pro vobis oràntes" Kol 1:3

redaksi - Rabu, 01 September 2021 10:02
RENUNGAN KATOLIK, Rabu, 01 September 2021: "Gràtias àgimus Deo, et Patri Dòmini nostri Iesu Christi semper pro vobis oràntes" Kol 1:3Ilustrasi: Injil Lukas 4:38-44 (sumber: renungankatolik.com)

Oleh P Kons Beo SVD


(Pekan Biasa  XXII - Beato Ghebre-Michael, St Giles)

Bacaan I Kolose 1:1-8
Mazmur 52:10.11
Injil Lukas 4:38-44

"Gràtias àgimus Deo, et Patri Dòmini nostri Iesu Christi semper pro vobis oràntes" Kol 1:3
(Kami selalu mengucap syukur kepada Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, setiap kali kami berdoa untuk kalian)

HIDUP itu adalah berkat. Tuhan anugerahkan hidup secara cuma-cuma.

MENERIMA hidup sebagai rahmat, membuat hati kita lapang. Penuh sukacita. Kita selalu dipenuhi rasa syukur. Tuhan itu penuh kasih karunia.

DALAM nada syukur, kita memuji Nama Tuhan. "MenghormatiNya dengan pujian," atas segala apa yang kita peroleh dan kita alami.

RASA syukur itu pun kita  ungkapkan dalam rasa 'hormat dan terimakasih'  kita kepada sesama. Ada kah manusia yang dapat menjalani hidup ini dengan kekuatannya sendiri?

WALAU dalam sepotong doa dan sebentuk senyum tulus terhadap sesama, itulah ungkapan rasa syukur dan trimakasih kita pada Tuhan dan pada sesama.

TERKADANG rasa syukur kita jadi berkurang. Sering rasa tak aman di hati mulai mendera. Banyak perasaan baik dan energi positif kita terkuras.  Sesama telah ditetapkan sebagai 'musuh.' Dan karenanya hidup kita dikitari oleh rupa-rupa ancaman!

TAK boleh jenuh untuk hayati dendang syair penuh makna ini:

"Syukuri apa yang ada. Hidup adalah anugerah. Tetap jalani hidup ini. Melakukan yang terbaik."

YANG tahu bersyukur pasti sanggup melihat Tuhan sebagai Bapa Maha Kasih. Ketimbang melihatNya sebagai Bapa 'penghukum.'

YANG tahu berterima kasih pasti berkemampuan melihat sisi cahaya dari sesamanya. Ketimbang begitu repot dan putus asa karena sisi suramnya.

MARILAH kita senantiasa bersyukur. Setidaknya hingga saat ini. Life is beautiful. Hidup itu indah. Tak boleh dirusakkan oleh amarah, kebencian, dendam dan kecewa  yang belum berujung.

BILA tetap ada rasa terbeban seperti itu , Rasul Paulus nasihatkan, "Ingatlah sesama di dalam doamu." Alami doa juga sebagai "kembali ke pangaturan awal hati ini." untuk kembali ceriah jalani hidup ini.

Verbo Dei Amorem Spiranti

Tuhan memberkati.
Amin.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS