Oleh P Kons Beo SVD

(Pekan Biasa XI - St Yohanes Fransiskus Regis)

Bacaan I 2Korintus 9:6-11
Mazmur 112:1-2.3-4.9
Injil Matius 6:1-6.16-18

Hendaknya sedekahmu diberikan dengan tersembunyi

KITA memang mesti belajar bersedekah. Ini bukan cuma soal teruskan kepada sesama apa yang kita miliki. Bersedekah adalah dinamika aura hati penuh syukur.

HIDUP adalah anugerah. Mesti dihayati dalam rasa syukur. Tuhan telah memberikan yang terbaik bagi kita.  Kita pun patut berterimakasih kepada sesama. Atas segala perjumpaan di hidup ini.

BILA kita punya hati tahu bersyukur, maka kita pasti tahu apa artinya bersedekah. Dan kita pasti tulus dan penuh sukacita dalam melakukan sedekah itu.

BERSEDEKAH itu bukanlah karena kita sungguh berkemampuan! Tak bersedekah bukanlah karena hidup kita selalu 'kering meranggas.' Tetapi bahwa karena kita tahu dan sanggup katakan "CUKUP" untuk diri sendiri. Dan terutama bahwa kita punya kekuatan hati untuk memberi.

TERKADANG otak cerdas gerakan tangan untuk mengumpulkan. Tetapi hati tetap jadi alarm untuk ingatkan tangan untuk tahu melepaskan pula. Ada sesama yang tetap dalam serba kekurangan dan tak pasti nasib.

"JANGANLAH  ingat-ingat segala jasa baik dan  sedekahmu. Bersedekah adalah kisah sunyi senyap. Janganlah pula uar-uarkan  segala sikap kedermawananmu. Karena bersedekah bukanlah saluran pencitraan. Ia bukan arena untuk membesarkan namamu sendiri."

MAKA, biarkanlah bersedekah itu tetap dalam alamnya yang tersembunyi. Namun ia sedemikian nyata.

Verbo Dei Amorem Spiranti

Tuhan memberkati.
Amin