Oleh P Kons Beo SVD

(Pekan Biasa XVI - St Laurensius dari Brindisi, St Simeon dari Salus, St Yohanes dari Edessa)

Bacaan I Keluaran 16:1-5.9-15
Mazmur 78:18-19.23-24.25-26.27-28
Injil Matius 13:1-9

"Ecce ego pluam vobis panes de caelo" - Kel 16:14.
(Sesungguhnya Aku akan menurunkan roti dari langit bagi kamu)

KUASA Tuhan tetap tak berakhir. Israel adalah segalanya. Telah dibebaskanNya Israel dari Mesir.

LAUT Merah telah jadi kisah kemenangan. Tangan Tuhan sungguh perkasa. Untuk menumpas kuasa Firaun.

KISAH roti dari langit adalah tanda belaskasih Tuhan. Tak dibiarkanNya Israel tak menentu di padang gurun. Untuk tetap menjerit dalam kelaparan.

KASIH TUHAN sertai jalan hidup kita. Tidak berarti bahwa kita bakal selalu aman dan nyaman. Tanpa hadapi perbagai hadangan dan tantangan! Tidaklah demikian.

TUHAN menurunkan roti dari langit. Agar Israel tetap kokoh di ziarah perjalanan itu. Ya, perjalanan yang sungguh nyata di padang gurun. Yang selalu penuh dengan ujian dan tantangan.

KITA 'perlu roti dari langit.' Kita memang mesti selalu menengadah ke langit. Kita sepantasnya katupkan tangan penuh teduh. Memohonkan rahmat langit surgawi.

ITU semua bukan supaya kita nantinya pasti selalu melangit. Bebas pergolakan ini itu. Melainkan, agar kita kokoh untuk belajar hadapi irama bumi. Ya, irama padang gurun. Itulah gerak irama hidup yang nyata. Tetapi, dalam Tuhan, kita bakal memenangkannya.

Verbo Dei Amorem Spiranti

Tuhan memberkati.
Amin