RENUNGAN KATOLIK, Sabtu, 04 September 2021: "...et stàbiles, et immòbiles a spe Evangèlii, quod audìstis" Kol 1:23

redaksi - Sabtu, 04 September 2021 11:00
RENUNGAN KATOLIK, Sabtu, 04 September 2021: "...et stàbiles, et immòbiles a spe Evangèlii, quod audìstis" Kol 1:23Ilustrasi Injil Lukas 6: 1-5 (sumber: Komsoskam)

Oleh P Kons Beo, SVD


(Pekan Biasa XXII - Sta Candida, Sta Rosa dr Viterbo)

Bacaan I Kolose 1:21-23
Mazmur 54:3-4.6.8
Injil Lukas 6:1-5

"...et stàbiles, et immòbiles a spe Evangèlii, quod audìstis" Kol 1:23
(Janganlah kalian dijauhkan dari Injil yang telah kalian dengar...)

KABAR GEMBIRA itu citra kekristenan. Tak terhapuskan. Namun ia tetap jadi tantangan! Injil dan pemberitaannya tetap jadi batu sandungan. Tak semua isi dunia memahaminya.

TETAPI, Injil tetaplah Injil. Kabar Baik. Rasul Paulus mewartakan dan menaruh Injil sebagai harapan kokoh bagi jemaat Kolose. Segala sesuatu, dalam Injil, sungguh berubah!

BUKAN KAH Injil itu kekuatan Allah? (cf Rom 1:16). Di dalam Injil selalu ada jalan dan terang menuju hidup dan keselamatan yang sesungguhnya.

TAK berpaling dari kebenaran dan kebijaksanaan Injil adalah pilihan hidup paling tepat. Sebab, seturut Rasul Paulus, dalam Injil kita diteguhkan dan tak tergoncang dalam iman (cf Kol 1:23).

KETEKUNAN mewartakan Injil adalah tugas panggilan tak terelakan.  Itulah tanggungjawab mendasar bagi setiap murid Tuhan. Bagi setiap kita.

TAK perlu dalam pelbagai gagasan besar demi pewartaan! Cukuplah dalam cara hidup sederhana. Dalam harapan bahwa Allah menyempurnakan apa yang kurang dan tidak hebatnya kita di ziarah hidup kita.

DALAM injil, selalu ada harapan! Sebab itu, mewartakan Injil adalah menghembuskan nafas harapan bagi dunia dan sesama!

Karena itu, terasa aneh bila derasnya arus mewartakan Injil namun selalu ditempel bayangan dan pikiran suram, yang itu-itu saja, tentang sesama! Kita memang mesti diinjili untuk tak keasyikan hanya untuk menginjili. Agar cara dan isi pikiran kita pun berubah.

SYUKURLAH, bila setidaknya ekspresi wajah kita ada sedikit 'warna-warna ceriah Kabar Gembira.' Bukannya ekspresi sinis, apalagi beraura penuh kesombongan dan  garangnya.

Verbo Dei Amorem Spiranti

Tuhan memberkati.
Amin.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS