RENUNGAN KATOLIK, Sabtu, 10 April 2021: "Praedicàte Evangèlium omni creatùrae" Mrk 16:15
redaksi - Jumat, 09 April 2021 20:11Oleh: P. Kons Beo, SVD
(Oktaf Paskah - Beato Antonius Neyrot, Sta Magdalena de Canossa)
Bacaan I Kisah Para Rasul 4:13-21
Mazmur 118:1.14-15.16a.18.19-21
Injil Markus 16:9-15
Beritakanlah Injil kepada segala makhluk
PASKAH itu bukan kisah pribadi semata. Paskah adalah cerita hidup yang mesti diteruskan. Paskah adalah pemberitaan kepada sesama. Kepada dunia dan kepada segala makhluk. Yesus yang bangkit mengamanatkannya kepada para muridNya.
YANG diberitakan para murid adalah INJIL. KABAR GEMBIRA. Yang mengembirakan itu selalu indah, baik dan benar. Itulah kisah keselamatan manusia dan nilai-nilai hidup bagi semesta. Dalam dan melalui Yesus, di dalam FirmanNya, sikap, tindakan serta perbuatanNya. Segalanya dititahkan kepada para murid untuk dilanjutkan.
AMANAT memberitakan Injil itu tetap berpusat pada Yesus, Tuhan. Karenanya, kunci dasar dari pewartaan adalah relasi pribadi yang dalam dan kokoh dengan Tuhan sendiri. Dialah yang mengutus. Dan Dia sendirilah yang menjadi isi pewartaan itu. Tetapi juga bahwa Tuhan sendiri yang menyertai para muridNya.
KITA semua diutusNya untuk beritakan Injil. Yang diberitakan adalah Karya agung Tuhan yang menggembirakan. Yang membawa harapan dan peneguhan bagi sesama. Agar tidaklah kita terjebak dalam aura dunia yang terbantai oleh kesedihan, rasa putus asa, ketidakpedulian. Itulah dunia yang hadirkan pelbagai sikap dan tindakan anti kasih!
NAMUN, perangkap ego diri sering jadi tantangan tak kecil. Yang dimaklumkan, sebagai ganti Injil, adalah tanda-tanda kebesaran kerajaan diriku: usahaku, perjuanganku, kehebatanku, kejayaanku, kesalehanku, kuasaku, kedudukanku, dan segala kesuksesanku. Dan tentu, di ujungnya terdapat muara pencitraanku: nama besar, reputasi, popularitas atau segala ketenaranku.
WARTA injil ke seluruh dunia adalah panggilan untuk keluar dari diri sendiri. Demi menjangkau dunia yang luas. Demi mencapai sesama dalam 'warna hidup yang berbeda.' Karenanya, kita butuh pola pikir yang luas; kita dituntut untuk sebuah hati yang lapang.
DI ATAS segalanya, pewartaan Injil ke seluruh dunia menantang satu kesaksian hidup injili: di sini dan sekarang ini. Di tempat di mana kita hidup, bergerak dan berada. Tetapi, biarlah pula bahwa kita sepantasnya memiliki hati terbuka: untuk diinjili; untuk belajar dari kesaksian hidup yang unggul dari sesama kita yang tulus, suci lahir dan di dalam batin.
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin