Renungan Katolik, Sabtu, 20 Maret 2021: " Numquam Sic Locùtus Est Homo, Sicut Hic Homo"

redaksi - Jumat, 19 Maret 2021 23:16
Renungan Katolik, Sabtu, 20 Maret 2021: " Numquam Sic Locùtus Est Homo, Sicut Hic Homo"P Kons Beo (sumber: 2021/03/1616163681281.jpeg)

Oleh: P. Kons Beo, SVD

(Pekan Prapaskah IV - Beato Sebastiano dr Torino)

Bacaan I Yeremia 11:18-20.
Mazmur 7:2-3.9bc-10.11-12
Injil Yohanes 7:40-53

Belum pernah seorang manusia berkata seperti itu (Yoh 7:46)

BERKATA-KATA itu punya makna. Di baliknya ada pesan. Dan di dalam pesan-pesan itu terkandung  nilai-nilai. Itulah yang menjadi dasar kekuatan kehidupan setiap manusia. Dunia terpanggil untuk berkata-kata yang membesarkan jiwa. Memberikan harapan.

BUKANKAH di balik  kemenangan kita dalam hidup ini terdapat dinamika berkata-kata dari sesama-sesama kita? Mereka itu adalah pribadi-pribadi mulia yang bisikan kata-kata yang tepat. Diucapkannya pada waktu yang tepat pula. Mereka ujarkan kata-kata agar kita ziarahi hidup ini dalam kekuatan serentak pada orientasi yang selayaknya.

YESUS berkata-kata dalam kuasaNya yang gemilang! Dilukiskan oleh para penjaga dan pengintaiNya: Belum pernah ada seorang manusia berkata-kata seperti orang itu. Kata-kata Yesus itu sungguh berdaya! Lahir dari relasi yang kokoh dengan Allah BapaNya. Kata-kata itu bermakna karena bersinar dalam seluruh hidup, sikap, tindakan serta segala perbuatanNya.

TETAPI di atas segalanya, Yesus adalah Sang KATA itu sendiri. Dialah Sang FIRMAN, yang hadir sebelum segalanya. IA menjadi alasan utama dari segala yang diciptakan, dilahirkan dan yang menjadi hidup. Ia berkata-kata bagai terang yang menembusi awam kelam. Dan kata-kataNya tak terpatahkan oleh kuasa kegelapan manapun.

KESURAMAN dalam hidup bisa mendera siapa saja. Putus asa, hilang semangat, badai kekecewaan ataupun variasi kegalauan sering jadi 'tamu-tamu' yang dijamu dan disimpan dalam hati kita. Sepantasnya 'tamu-tamu' yang bercorak baperan itu disingkirkan! Sebaliknya, ingatlah kata-kata yang memberi harapan. Sendengkan telinga pada bisikan-bisikan yang membawa bara api penuh semangat!

KITA terpanggil pula untuk mampu berkata-kata yang berdaya pengharapan! Dalam alam kehidupan yang keras, tanpa pengakuan dan semakin tipis dalam saling menghargai sering terlontarlah kata-kata (berkata-kata) yang berbau menerkam sesama!

KITA tetap terpanggil untuk berkata-kata seperti ORANG ITU (Yesus). Dalam berkata-kataNya ada suara lembut yang: memanggil, mengundang, mencerahkan, menyejukkan, meneguhkan, serta mempersatukan. 
Marilah kita berkata-kata dalam cahaya Sang Firman yang bersabda.

Verbo Dei Amorem Spiranti

Tuhan memberkati.
Amin.

RELATED NEWS