Renungan Katolik, Sabtu 27 Maret 2021: "Quid fàcimus quia hic homo multa signa facit?"

redaksi - Jumat, 26 Maret 2021 20:10
Renungan Katolik, Sabtu 27 Maret 2021: "Quid fàcimus quia hic homo multa signa facit?" P Kons Beo (sumber: null)

Oleh: P. Kons Beo, SVD

(Pekan Prapaskah V - Sta Emma,  St Cyrilus dari Alexandria)

Bacaan I Yehezkiel 37:21-28
Mazmur Yer 31:10.11-12b.13
Injil Yohanes 11:45-56

Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat  (Yoh 11:47)

INGIN puaskan hati sekian banyak orang? Itulah yang sering kita usahakan. Agar seti-daknya kita punya nama. Terkenal, diingat serta dikenang. Banyak hal baik yang telah ditunjukkan! Tentu, tak ada yang salah dari itu. Amatlah manusiawi. Karena toh sekian banyak orang 'berhak' mengalami kebaikan yang datang dari kita.

NAMUN, ada alarm keterbatasan yang selalu ingatkan kita. Kita adalah insan terbatas! Tunjukan kebaikan sejadi-jadinya sering menjadi aksi paksa diri yang tak disadari. Freddie Mercury (The Queen), misalnya,  mungkin tak terlalu keliru. Ia ingatkan serius:  Too Much Love Will Kill You. Katanya, cintailah sewajarnya. Kita tak dipanggil untuk berkebaikan di luar batas kesanggupan kita.

BIARLAH seberapa modal kebaikan yang kita miliki bertumbuh dan berkembang. Dalam keteguhan hati. Penuh ketulusan. Apa adanya. Namun hal itu telah jadi gema dahsyat bagi siapapun. Yesus tak bangkitkan semua orang mati pada masanya. Namun ada yang dibangkitkan, seperti Lazarus itu, telah menjadi gaung pembicaraan bagi sekian banyak orang. Menjadi tanda harapan bagi iman. Bukankah di kisah Lazarus itu ada yang percaya kepadaNya (Yoh 11:45)?

TETAPI apakah semua kebaikan datangkan sukacita bagi semuanya? Dalam kebaikan tentu Kasih dan sukacita bertemu! Namun, ini tak berarti iri hati, rasa benci, ketakutan, serta apapun sikap negatif tak bakal mengintip. Di balik kisah Lazarus ada kelompok sukacita yang percaya. Tetapi, ingatlah, ada pula kelompok 'apa yang harus kita buat?' Yang segera merancangkan kematian terhadap Yesus?

KITA memang tak akan pernah jadi jawaban  yang selalu OK bagi semuanya. Tak perlu pula berkebaikan, atau apapun indah yang dilakukan hanya demi sebuah pencitraan dan mendapatkan pengakuan. Dunia terkadang sudah miliki standar hatinya sendiri. Yang terkadang sulit berubah, apapun usaha kebaikan yang diperbuat.

KASIH dan kebaikan harus tetap teguh. Tak pernah boleh surut sedikitpun. Walau dalam kekecilan dan kesederhanaan. Tantangan, hadangan serta segala ikhtiar tak bersahabat, bukanlah alasan istimewa untuk padamkan api Kasih dan kebaikan.

DALAM Bait Allah, banyak orang mencari Yesus. Sepertinya ada pula bincang-bincang di antara mereka. Tentang datang tidakNya Yesus di jelang Paskah? "Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?" (Yoh 11:56). IA pasti datang! Itulah momentum kegenapan Kasih dan kebaikan yang segera Ia tunjukan. Bagi siapapun!

Verbo Dei Amorem Spiranti

Selamat memasuki Pekan Suci - Saat Kegenapan Kasih jadi nyata.
Tuhan memberkati.
Amin.

RELATED NEWS