RENUNGAN KATOLIK, Selasa, 01 Juni 2021: "Et Non Curas Quemquam.." Mrk 12:14
redaksi - Senin, 31 Mei 2021 23:00Oleh P Kons Beo SVD
(Pekan Biasa IX - St Yustinus-martir, St Pamphilus dari Alexandria)
Bacaan I Tobit 2:9-14
Mazmur 112:1-2.7bc-8.9
Injil Markus 12:13-17
Engkau tidak takut kepada siapapun
TIDAK takut. Tak selamanya berarti berani. Apalagi asal berani atau berani sembarang. Keberanian itu lahir dari satu kepercayaan diri yang utuh. Ia beralaskan berbagai keutamaan dalam diri. Tetapi terutama karena berakar sungguh dalam iman.
KEBERANIAN itu adalah aura jiwa untuk tulus, ceriah, spontan dan teguh dalam bersikap. Pun dalam mengatakan sesuatu. Tanpa melukai sesama. Tanpa pula kecut hati akan risiko yang bakal menimpah. Ya, karena 'tidak takut' seperti ini berkiblat pada nilai atau keutamaan.
YESUS sungguh 'tidak takut.' Ia berbasis pada kebenaran injil Kerajaan Allah. Ia bersekutu kokoh dalam Allah, BapaNya. Dan Ia setia pada kata-kataNya yang dipatrikanNya dalam kesaksian yang unggul.
KITA bisa jadi 'tidak berani' karena kita sungguh bergantung pada apa-apa yang menjadi jaminan hanya bagi diri sendiri. Ketakutan juga lahir akibat dari jiwa gelisah akan bayangan risiko berat yang bakal dihadapi. Mental jadi pudar juga datang akibat dari jauhnya jarak antara kata dan kesaksian yang handal.
TETAPI 'tidak takut' juga berarti satu kesediaan hati yang benar untuk merendah. Ya, merendahkan diri pada apapun yang patut diakui. Yesus tak perlu takut kehilangan wibawa karena Ia tegaskan pendapatNya dalam membayar pajak kepada kaiser.
TERKADANG, di satu sisi memang butuh keberanian atau tak takut untuk tulus akui bahwa kita bersalah, kita keliru, kita tidak tahu, kita terbatas, kita berkekurangan. Di sisi lain, mengakui kelebihan sesama, memuji perjuangan dan prestasi orang lain pun butuh keberanian. Karenanya, janganlah segan untuk bersikap sportif terhadap sesama.
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin