Oleh Pater Kons Beo SVD

(Pekan Biasa XXI - St Filipus Benizi, Sta Rosa da Lima)

Bacaan I 1Tesalonika 1:2b-5.8b-10
Mazmur 149:1-2.3-4.5-6a.9b
Injil Matius 23:13-22

"Vae autem vobis"
(Celakalah kalian....)

MARI kita tenang sejenak. Tinggalkanlah segala kemegahan diri sendiri. Lepaskanlah segala kehebatan yang selalu kita banggakan!

JANGANLAH arahkan pandangan ke orang lain. Apalagi bila selalu miliki kecenderungan 'menunjuk' dan mendamprat sesama.

ADA bagusnya kita mesti hati-hati. Agar tidak gemar pastikan kesalahan dan kekurangan sesama. Sementara posisi kita selalu ditetapkan 'unggul di atas angin.'

KITA memang mesti berjuang tegas dengan diri sendiri. Bahwa kita juga miliki rupa-rupa ketidakhebatan, kekurangan dan kelemahan. Yang acap kali tak terkontrol dan tak tersadari.

KITA sendiri, sekali lagi,  memang 'tak hebat amat.' Cuma kitalah yang punya peluang banyak untuk rajin uarkan kekurangan sesama kita. Di sini dan di sana. Penuh aktif. Padahal, kita bukanlah 'sumber kekudusan' sebagai patokan bagi orang lain.

DI HADAPAN Tuhan setiap kita menjadi 'tak tersisa.' Terlalu terang menderanglah kita di pelupuk mata ilahiNya. Hanya Tuhan yang tahu semuanya. Hitamnya jalan yang kita lalui.

SAAT ada suara tegas 'celakalah...' itu bukan suara kebinasaan. Bukan tanda tiada Kasih Tuhan. Bukanlah pula tanda telah hilang harapan dalam hidup.

'CELAKALAH' adalah seruan keras tetapi tetap bernada Kasih dalam Tuhan. Agar kita segera kembali ke jalur benar, lurus, sehat serta seharusnya. Dalam ziarah hidup ini.

'CELAKALAH' adalah hardikan ilahi agar kita hentikan semua sandiwara pembenaran diri sendiri. Agar kita lebih rendah hati, punya banyak waktu agar lebih dalam dan tajam untuk melihat ke dalam diri sendiri.

TETAPI terhadap sesama janganlah hadirkan ungkapan kata untuk mengutuk . Dan janganlah pula harapkan agar ia bercelakalah! Mata dan hati Kasih itu selalu punya kerinduan agar semua dan siapa saja dapat kembali berjalan bersama.  Di dalam Kasih TUHAN.

Verbo Dei Amorem Spiranti

Tuhan memberkati.
Amin.