Renungan SENDAL SERIBU: Tatapan Kasih, Tatapan Seorang Sahabat Bagi Yang Sakit
redaksi - Senin, 06 September 2021 11:51Oleh:Pastor Riano Tagung, Pr
Pastor Rekan Paroki Santu Klaus Kuwu, Keuskupan Ruteng
SAPA PAGI DARI RENUNGAN HARIAN KATOLIK,
SENDAL SERIBU: Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Bru
HARI SENIN, 6 SEPTEMBER 2021
HARI BIASA, PEKAN BIASA XXIII
Luk 6:6-11
[Thn. V-SS/247/9/2021]
Marilah kita berdoa: Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, berilah kami pengertian mengenai misteriMu dan penuhilah kami dengan RohMu agar dapat membicarakan dengan sahabat dan sesama belas kasih dan kasih setiaMu yang Kaugunakan untuk menghadapi kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus PuteraMu Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa, Amin.
Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, agar mereka mendapat alasan untuk menyalahkan Dia. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Ia berkata kepada orang yang mati tangannya, "Bangunlah dan berdirilah di tengah!" Maka bangunlah orang itu dan berdiri di tengah. Lalu Yesus berkata kepada mereka, "Aku bertanya kepada kalian: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau membinasakannya?" Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu, "Ulurkanlah tanganmu!" Orang itu mengulurkan tangannya dan sembuhlah ia. Maka meluaplah amarah ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.
Renungan SENDAL SERIBU:
TATAPAN KASIH, TATAPAN SEORANG SAHABAT BAGI YANG SAKIT
Sahabat SETIA SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TUHAN
Dia tahu ada yang sakit. Raga lemah membutuhkan BELAS KASIH. Dia tahu ada mata yang sedang terluka. Mata yang suka melihat kesalahan dan kekurangan orang. Yang satu telah disembuhkan. Yang lain tetap tinggal dalam kebutaan dan kepincangan hidup rohani.
Sahabat SETIA SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TUHAN
Setiap kita, membawa dalam hidup ini, sakit dan keterbatasannya masing-masing. Tidak ada satupun dari kita yang hidup tanpa memliki sakit dan kesalahan. Oleh karena memiliki pengalaman itu di dalam hidup kita, maka kita akan selalu tergerak hati bila melihat sesama saudara kita yang sedang sakit untuk segera membantunya. Kita juga akan semakin menghargai dan menerima orang lain apa adanya sebab kita pernah belajar dari kesalahan dan keterbatasan yang kita miliki dalam hidup ini.
Sahabat SETIA SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TUHAN
Bacaan suci pada hari ini, berkisah sedikit banyak tentang dua tatapan yang berbeda dalam kehidupan bersama. Tatapan penuh keragu-raguan, ketakutan, kecemasan, yang dimiliki oleh orang-orang Farisi dalam bacaan Injil pada hari ini, kerap menjadi tatapan kita saat kita lebih cepat menilai kelemahan dan kekurangan orang lain, ketimbang mensyukuri segala apa yang ada dalam diri sesama anggota komunitas. Tatapan kedua adalah tatapan belas kasih. Itulah tatapan belas kasih ALLAH yang sungguh nyata dalam tatapan YESUS. YESUS menantap dengan penuh belas kasih kepada seorang yang mati tangan kanannya. Tatapannya menembus segala dimensi kehidupan, demi mengedepankan nilai KASIH dan CINTA.
Sahabat SETIA SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TUHAN
Yesus mengundang kita untuk memiliki tatapan KASIH. Ketika KITA SUDAH KEMBALI KE DALAM KELUARGA dan KOMUNITAS KITA masing-masing, marilah kita memiliki sebuah tatapan yang lebih cepat melihat kelebihan sesama dan mensyukurinya, ketimbang tatapan KEBURUKAN yang peka terhadap kesalahan dan kekurangan orang lain. Mari kita memiliki tatapan KASIH, tatapan yang penuh BELAS KASIH dan cinta TUHAN, SEHINGGA KITA TIDAK MEMEGAHKAN DIRI, tinggal dalam keburukan dan kejahatan melainkan semakin bertumbuh dan berkembang di dalam kemurnian dan kebenaran.
Marilah kita berdoa:
YESUS, aku datang kepadaMu SANG PEMULIH KEHIDUPAN sebagai orang sakit . Orang sakit yang mudah melihat kelemahan dan keterbtasan orang lain. Orang sakit yang bersukacita tinggal dalam keburukan dan kejahatan. Berilah aku RAHMAT dan CINTAMU, buat aku tinggal dalam kemurnian dan kebenaran sehingga aku berani membuang ragi yang lama yang memudahkanku untuk menceburkan diri ke dalam dosa dan kegelapan serta kesigapan mata untuk melihat kekurangan dan kesalahan orang lain. kini dan selama-lamanya, Amin.
Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI .Berkat dan doaku. Pastor Ryano Tagung, Pr.
Omnia Sunt Gratia Caritate Dei
Semua Karena Kasih Karunia Allah! (1 Kor 15:10)
Servire Dio Con Amore e Gioia
Melayani Allah dengan Cinta dan Sukacita