RESING, Jumat, 10 September 2021: Dari Introspeksi Diri Ke Transformasi Hidup

redaksi - Jumat, 10 September 2021 10:40
RESING, Jumat, 10 September 2021: Dari Introspeksi Diri Ke Transformasi HidupRD Julius Cesar (sumber: Dokpri)

Oleh RD Julius Cesar

Jumat Pekan Biasa XXIII
Bacaan:
1 Timotius 1:1-2.12-14
Lukas 6:39-42

RESING (Renungan Singkat)

"Dari Introspeksi Diri Ke Transformasi Hidup"

Hidup seorang anak manusia pada hakekatnya selalu terarah pada pertumbuhan dan perkembangan dari waktu ke waktu, atau dari hari ke hari. Pertumbuhan dan perkembangan itu, biasanya dilalui dengan sebuah proses pembelajaran dan pemaknaan atas hidup itu sendiri. Untuk dapat bertumbuh dan berkembang ke arah yang diharapkan, maka seorang anak manusia itu perlu melakukan introspeksi diri. Introspeksi diri akan berdaya guna efektif bila dibuat dengan dengan jujur, tepat dan benar supaya pribadi yang sedang berintrospeksi diri dapat mengalami transformasi diri dalam  hidup, panggilan dan perutusan atau mengalami perubahan dan pembaharuan dalam hidupnya.

Hari ini, Yesus mengajar murid-muridNya agar bersikap cerdas dan bijaksana dalam maknai pertumbuhan dan perkembangan  diri. Yesus ingatkan para muridNya dalam sebuah kalimat yang sangat menantang, demikian: "Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu". Melalui kata-kata ini, Yesus mau menegaskan bahwa kita perlu periksa diri dulu, bersih diri dulu atau lihat ke dalam diri dulu sebelum kita berbicara tentang orang lain atau sebelum kita mengadili orang lain. 

Kita perlu periksa diri atau introspeksi diri supaya bisa kenal diri dan tahu diri dengan baik, tepat dan benar. Sebab kita mungkin seperti Paulus yang dahulu pernah menjadi seorang penghujat dan seorang penganiaya jemaat, mungkin seorang yang najis bibir seperti Yesaya, mungkin seorang yang ragu-ragu seperti Thomas, mungkin seorang yang seperti Petrus yang selalu berubah pikiran, mungkin punya ambisi untuk dapat kedudukan seperti Yakobus dan Yohanes, atau juga mungkin seperti Maria Magdalena yang pernah dirasuki oleh tujuh roh jahat, dan lain sebagainya. Dengan cara introspeksi diri seperti ini, maka kita akan sanggup melakukan transformasi hidup ke arah yang lebih baik, ke arah yang lebih mulia dan luhur. Introspeksi diri sebagai seorang murid Kristus tidak boleh dilepas-pisahkan dari daya juang untuk transformasi hidup ke arah Kristus, karena kita semua dipanggil menuju kepada Dia.

Sudahkah kita selaku orang-orang kepunyaan Kristus telah bertumbuh dan berkembang ke arah Kristus atau kita bertumbuh dan berkembang ke arah ambisi-ambisi duniawi? Apakah kita masih seperti orang buta yang sedang menuntun orang buta? Marilah kita bersyukur kepada Allah, karena berkat kasih karunia-Nya, kita dikuatkan dan dilimpahkan harta iman dan kasih dalam Kristus Yesus, sehingga kita dapat mengintrospeksi diri menuju ke arah transformasi hidup yang lebih berkualitas. Amin.

Salam sukacita kasih dan salam bahagia selalu dari RD. Cesar Reda di Habi ... 🙏🙏🙏
Amapu Benjer - GBU
Salam Jumad ceria.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS