RIP Pater Henri Daros SVD, Pewarta Sejati
redaksi - Rabu, 11 Agustus 2021 18:15
JAKARTA (Floresku.com) - Pada pukul 17.10, redaksi media ini mendapat kabar duka dari Ense Solapung, seorang sahabat anggota grup WhatsApp ‘Ledalero 1984’. Ense menulis pesan singkat demikian, “RIP Pater Henri Daros, SVD”.
Berita ini memang tidak terlalu mengejutkan, setidaknya bagi redaksi media ini. Soalnya, sebelumnya, Rabu 11 Agustus pagi, redaksi media ini mendapat pesan WA dari rekan sekomunitas di Biara St. Yosef Ende. Isi pesan WA demikian:
"Selamat pagi semua (11/8). Hari ini mustinya keluarga Pater Henri Daros termasuk suster Yohana, provinsial SSpS Flores bagian barat, kembali ke Ruteng. Namun dibatalkan karena keadaan Pater Henri Daros semakin memburuk. Kemarin (10/8) ada keluarga juga tiba di Ende. Juga seorang keponakan yang adalah seorang perawat dari rumah sakit Cancar. Sudah ada komunikasi selalu dengan dokter ahli dari RS Cancar. Bapak uskup Sensi juga sudah mengunjungi Pater Henri. Komukasi sudah semakin jarang dan sulit. Dua hari lalu kadar gula turun menjadi 90 dari 310 sebelumnya. Kemarin petang sudah naik lagi menjadi 510. Yang membaca info ini, luangkan sedikit waktu untuk mendoakan meskipun beberapa detik. Kami di Santo Yosef dan keluarga dari Manggarai sedih sekali. Terima kasih untuk doa kalian semua."
Profil Pater Henri
Pater Henri Daros SVD lahir pada tanggal 5 Oktober 1948 di Manggarai, Flores, Indonesia.Sejak tahun 1971 secara resmi dikaitkan dengan 'Serikat Sabda Allah (Societas Verbi Divini / SVD), sebuah komunitas religius internasional yang aktif dalam karya misi dan pembangunan manusia di seluruh dunia.
Pendidikan
- Sarjana Filsafat, Sekolah Tinggi Filsafat & Teologi, Ledalero, Flores, Indonesia, 1973;
- Lulusan Teologi, Sekolah Tinggi Filsafat & Teologi, Ledalero, Flores, Indonesia, 1977;
- Lisensi dalam Misiologi, Fakultas Misiologi (Facolta della Missiologia), Universitas Gregorian, Roma, Italia, 1984;
- Diploma Pascasarjana Komunikasi Sosial, Pusat Interdisipliner Komunikasi Sosial (Centro Interdisciplinare della Comunicazione Sociale), Universitas Gregorian, Roma, Italia, 1985.
Karier
- Pelayanan Paroki, Keuskupan Agung Ende, Ende, Flores / Indonesia, 1979-1982.
- Dosen Tamu Akademi Pengembangan Masyarakat (APM), Ende, Flores / Indonesia, 1981-1982. Direktur, Penerbitan Buku Nusa Indah (Penerbit Nusa Indah), Ende, Flores / Indonesia, 1986-2002. Ketua, Yayasan Dian (Yayasan Dian), Penerbitan Surat Kabar, Ende, Flores / Indonesia, 1986-2002. Koordinator Komunikasi (Koordinator Komisi Komunikasi / KOMKOM), SVD Provinsi Ende, Ende, Flores / Indonesia, 1987-2002.
- Dosen Tamu Sekolah Tinggi Filsafat/STF), Ledalero, Flores/Indonesia, 1987-1990.
- Dosen Tamu, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan / STKIP), Ruteng, Flores / Indonesia, 1987-1991. Koordinator Komunikasi Antarprovinsi, Provinsi SVD Indonesia, 1995-2000.
- Ketua, Yayasan Media Flores (Yayasan Flores Media), Penerbitan Surat Kabar, Ende, Flores / Indonesia, 1999-2002.
- Direktur Utama, Surat Kabar Harian 'Flores Pos', Ende, Flores / Indonesia, 1999-2002. Kementerian Sosial, LOGOS CENTER, Nagoya, Jepang, 2000-2017.
- Dosen, Studi Indonesia, Departemen Studi Asia, UNIVERSITAS NANZAN, Nagoya, Jepang, 2000-2017.
Pekerjaan
- Inisiator, Founder & Curator, SERAMBI SOEKARNO (Serambi Soekarno), 2018 - sekarang
- Situs bersejarah di Ende / Flores, Indonesia (Menggagas ide situs bersejarah di Rumah Biara Santo Yosef, Ende)
- Politik SALUS POPULI SUPREMA LEX [Biarlah kesejahteraan rakyat menjadi hukum tertinggi]
Keanggotaan dalam organisasi
- Anggota: Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), Indonesia, 1986-2000;
- Asosiasi Penerbit Surat Kabar Indonesia (Serikat Penerbit Surat Kabar/SPS), Indonesia, 1986-2000; Koordinasi Lembaga-Lembaga Komunikasi Kristen Indonesia (KOKOSIA), Indonesia, 1986-1995; Perhimpunan Penerbit Kristen Indonesia (Persekutuan Sastra Kristen Indonesia / PLKI), Indonesia, 1986-2000;
- Asosiasi Penerbit Katolik Indonesia (Sekretariat Bersama Penerbit-Penerbit Katolik Indonesia / SEKSAMA), Indonesia, 1988-2000;
- Asosiasi Internasional Penerbit SVD, 1986-2000;
- The Japan Association for Indonesian Studies - Perhimpunan Pengkaji Indonesia se-Jepang (Nihon-Indonesia-Gakkai), Jepang, 2007-2017.
- Tim Nominasi (Nominator), The Fukuoka Prize / Award, Jepang, 2008-sekarang.
Kepribadian
- Inspirasi Alkitab: ''Jika untuk melayani, kita harus melayani; jika untuk mengajar, kita harus mengajar; jika itu untuk mendorong orang lain, kita harus melakukannya. Siapa pun yang berbagi dengan orang lain harus melakukannya dengan murah hati; siapa pun yang memiliki otoritas harus bekerja keras; siapa pun yang menunjukkan kebaikan kepada orang lain harus melakukannya dengan gembira'' -[Roma, 12: 7-8]
- Motto Pemberdayaan Masyarakat: DAMAI DIMULAI DENGAN SENYUM -[Bunda Teresa]
- Motto Pentahbisan Imam, 2 Juli 1978: ''Untuk mencintai kehidupan dan manusia seperti Allah mencintai mereka - demi kemungkinan tak terbatas mereka ... " (''Meneladani Tuhan saya mau mencintai hidup dan manusia, karena harapan-harapan yang tak terbatas dan kemungkinan-kemungkinan yang belum dihayati''). -[Dag Hammarskjöld, Markings, 1964]
- Motto Komitmen Profesional, Indonesia, 1986-2000: DARI NUSA BUNGA UNTUK NUSANTARA (Dari Pulau Flores untuk Kepulauan Indonesia)
- Professional Commitment Motto, Japan, 2000-sekarang: MENGIBARKAN NUSANTARA, MERAJUT HUBUNGAN ANTARBANGSA (Melambaikan Layar Indonesia, Merajut Jaring Internasional)
Minat: Seni, Budaya / Situs Sejarah, Alam, Musim Semi, Musim Gugur
Politisi yang dikagumi: Soekarno, Hatta, Mahatma Gandhi, Nelson Mandela, Dag Hammarskjöld, semuanya sebagai negarawan besar dunia, lebih dari sekedar politisi.
Musik & Band: Klasik, Negara, Rakyat, Etnis
Keluarga
Ayah: Bernardus Ngalong, 1910 - 1995, Kepala Sekolah Dasar. Mengikuti 'kursus pelatihan guru sekolah dasar' berturut-turut di Ruteng (Manggarai / Flores Barat), Larantuka (Flores Timur) dan Ndona-Ende (Flores Tengah) di bawah bimbingan Misionaris SVD Eropa dan kembali ke Manggarai untuk bergabung dengan 'pasukan' pengajaran untuk sekolah dasar yang baru dibuka di berbagai tempat terpencil di daerah itu sejak akhir tahun 1930-an.
Ibu : Sophia Rombas, 1920 – 1995, Ibu Rumah Tangga / Ibu Rumah Tangga.
Ia adalah kakak kandung alm. Yosef Tarong, dan Sr. Yohan yang sekarang sebagai, Provinsial SSps Flores bagian barat.
Pater Henri, facebook dan floresku.com
Pater Henri adalah seorang netizen yang aktif, kreatif dan kritis. Melalui berbagai statusnya, ia selalu memberikan informasi, buah refleksi iman dan pengalaman hidup yang inspiratif.
Sebagai inisiator 'Serambi Soekarno," di pendopo Biara Sto Yosef Ende, ia sering membeberkan berbagai fakta sejarah seputar keberadaan Bung Karno selama masa pembuanan di Kota Ende, 1934-1938. Bahkan, tak jarang ia menjadi nara sumber untuk berbagai diskusi dan studi tentang Bung Karno di Ende.
Pada 14 Juli lalu, masi berkaitan dengan Bung Karno, Pater Henri juga pernah membuat komplain atas kesalahan fatal yang dibuat redaksi.
Waktu itu Pater Heri Daros menulis begini di akun facebooknya: "Secara tak sengaja menemukan postingan di atas melintas di Facebook, saya sesungguhnya tidak tertarik tentang "Surat-Surat Islam dari Ende" karena sudah lama mengakrabinya. Merasa tertarik lebih pada apa yang sesungguhnya mau dibahas dalam artikel tersebut. Kaget membaca kalimat pertama: "KEBERADAAN Bung Karno di Ende, tak terlepas dengan Pelabuhan Ende. Ini adalah okasi pendaratan kapal yang digunakan pemerintah Belanda untuk membawa Bung Karno ke pengasingan di Pulau Ende." (Sic! / Demikian hasil 'copas') -Apa yang mengagetkan? Bagian terakhir dari kalimat tersebut: " ... ... untuk membawa Bung Karno ke pengasingan di Pulau Ende." Benarkah 'ke Pulau Ende?' Ingin sekali mengetahui sumbernya."
Ia kemudian menambahkan, “Tidak tersedianya ruang dan peluang untuk komunikasi antara penulis suatu artikel dengan pembaca bisa menyebabkan sebuah media online ikut menjadi penyebar informasi yang bisa saja tidak tepat dan perlu diluruskan. Sesuatu yang sesungguhnya mesti disadari sejak awal oleh para pengelolanya.”
Merespon kritik konstrutif Pater Henri, redaksi segera mengoreksi kesalahan yang ditunjuk Pater Henri. Kemudian melalui, akun facebook Pater Henri, redaksi menjawab menulis begini: “Ya Pater... redaksi meminta maaf atas kekeliruan fatal itu.. Terima kasih atas koreksinya. Kami sduah memperbaikinya. Tabe dan salam sehat selalu Pater.”
Begitu, kontak pertama dan ternyata juga menjadi yang terakhir dengan Pater Henri Daros, seorang penulis dan pewarta kabar gembira yang hari ini dipanggil pulang oleh sang Pencipta. RIP Pater Henri!
Dari telaahan foresku.com, Pater Henri mengakhiri aktivitasnya di facebook pada 3 Agustus lalu. Pada hari itu, ia menulis begini:
"[ OLIMPIADE TOKYO, GREYSIA DAN APRIYANI, AKHIRNYA EMAS! Inilah yang menjadi komitmen bersama Greysia Polii dan Apriyani Rahayu. Juga tekad untuk "membuat sejarah" di ganda putri dalam Olimpiade Tokyo meski disadari sangat menuntut kesabaran dan korban. Tak ada kata-kata yang tepat untuk melukiskannya. Hanya, utukmu berdua, dari Tanah Air, meski tak sebanding air matamu: TERIMA KASIH!"
Pater Henri pun melampirkan komentarnya dengan memajang foto berikut.

Begitulah postingan pemungkas Pater Henri Daros di facebook, media sosial yang dijadikannya sebagai media inspirasi dan pewartaan iman Katolik. Selamat jalan, pewarta sejati! (MA)