Ritchie yang Inspiratif

redaksi - Senin, 26 Juli 2021 22:47
Ritchie yang InspiratifGregorius Agung Ritchie Gabriel Siladjaja (sumber: WA PdM)

Oleh Padre Marco SVD

KEMARIN, Minggu malam (19.30-20.45) saya memberikan Katekese lewat Webinar utk sebuah wilayah di Jakarta, mengawali Doa Rosario dan Devosi Hati Kudus Yesus. Banyak sekali yang hadir. Di Eropa untuk kegiatan macam begini jamin hanya bisa dihitung dengan jari. Ini kehebatan umat Katolik di Indonesia. Tak lupa saya memuji dan memotiviasi mereka, baik orang dewasa maupun anak muda, bahkan anak kecil supaya meneruskan dan meningkatkan semangat iman yang bagus ini.

 Tema Katekese saya “Pengikut Kristus dan Menjadi Orang Samaria yang Baik Hati di Tengah Krisis Pandemi Covid-19”. Materi saya paparkan dengan kombinasi antara narasi ringan dan bahasa teologi. Lebih mudah didaur oleh orang dewasa. Tetapi selama berbicara, layar komputer saya selalu menampilkan wajah seorang anak kecil di galeri deretan depan, laki-lakisekitaran 6 (enam)  tahun bernama “Ritchie”. 

Yang membuat saya kagum adalah kehadiran Ritchie (Gregorius Agung Ritchie Gabriel Siladjaja) dengan konsentrasi penuh, tenang, tatapan yang nampak terfokus, terkesan memahami dan menyerap isi pembicaraan tanpa pernah membuat keributan apa-pun. Padahal saya bicara satu jam limabelas menit termasuk Q&A.  

Tidak pernah saya lihat penampakan seperti ini dalam webinar-webinar sebelumnya. Kehadiran Ritchie ikut menggarisbawahi poin ke-empat rekomendasi saya di akhir Katekese, bahwa orangtua, persis di Hari Minggu Kakek-Nenek sedunia yang pertama (25 Juli, Pekan ke-17 Masa Biasa), jangan lupa selalu terbuka untuk membantu anak-anak dan kaum muda agar aktip mengambil bagian di dalam peran dan tugas menggereja dan bermasyarakat, karena segala yang baik saat ini hanya akan berlanjut bila kita menyiapkan anak-anak dan kaum muda dengan baik utk meneruskannya. Estafet kebaikan dan tradisi indah janganlah putus agar kegelapan tidak melanda masyarakat, bangsa, Gereja dan dunia ini di masa yg akan datang.

Ritchie sudah menjadi anak inspiratip semalam. Dia anak baik, benih-benih iman nampak subur di dalam dirinya, hasil didikan orangtua yang serius dan penuh tanggungjawab. Entah ke mana jalannya menuju masa depan, Tuhan sendiri yang tahu. Yang jelas anak baik sering sukses dan cita-cita mereka juga mudah tercapai. Jadi Romo? Who knows? How ever dunia selalu butuh orang2 baik. Semoga Gereja selalu tetap menjadi sumber dan “gudang” orang2 baik yg selalu berani dan setia menjadi garam dan terang dunia. Salam. PM. (*)

RELATED NEWS