Rizki Juniansyah dari Indonesia Raih Medali Emas, Klasemen Indonesia Naik ke Posisi ke-28

redaksi - Jumat, 09 Agustus 2024 08:35
Rizki Juniansyah dari Indonesia Raih Medali Emas, Klasemen Indonesia Naik ke Posisi ke-28Rizki Juniansyah dari Indonesia sedang beraksi di Olimpiade paris 2024. (sumber: Matthew Stockman/Getty Images)

PARIS (Floresku.com) - Rizki Juniansyah dari Indonesia memenangkan kelas berat 73 kg putra dalam cabang angkat besi dengan sangat dominan di South Paris Arena pada hari Kamis, 8 Agustus, dengan mengangkat beban seberat 354 kg dan mengklaim medali emas di Olimpiade Paris 2024.

Pencapaian Rizki Juniansyah membuat posisi klasemen Indonesia terangkat ke posisi ke-28, dengan 2 medali emas dan 1 medali perunggu.

Ia memanfaatkan beberapa kesalahan dari calon peraih medali lainnya untuk memenangkan kompetisi dengan selisih 8 kg atas peraih medali perak Weeraphon Wichuma dari Thailand, yang membukukan total beban seberat 346 kg.

Peraih medali emas Rizki Juniansyah dari Indonesia diapit oleh peraih medali perak Weeraphon Wichuma dari Thailand (kiri) dan peraih medali perunggu Bozhidar Dimitrov Andreev dari Bulgaria (kanan) di podium setelah pertandingan angkat besi putra 73 kg di Olimpiade Paris 2024 pada 8 Agustus 2024 di Paris, Prancis.
Foto oleh Matthew Stockman/Getty Images

"Saya senang, bangga, dan sangat emosional memenangkan ini, medali emas pertama saya dan menciptakan sejarah," kata Juniansyah. "Terima kasih kepada semua orang Indonesia atas dukungannya, kepada mereka yang menonton di rumah.

"Tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan perasaan saya. Anda melihat saya menangis karena ini merupakan pengalaman yang sangat emosional dan indah, dan saya sudah menatap masa depan."

Juniansyah memulai kompetisi dengan mengangkat beban seberat 155 kg di bagian snatch. Hasil yang diperolehnya membuatnya tertinggal 10 kg dari Shi Zhiyong dari Republik Rakyat Tiongkok dan 1 kg dari Julio Mayora Pernia dari Venezuela setelah fase pertama kompetisi.

Namun, bencana terjadi ketika Shi dan Mayora Pernia gagal mencatatkan angkatan yang sah di bagian clean-and-jerk kompetisi. Hal ini membuat juara dunia tiga kali dan peraih medali emas bertahan Shi tidak memperoleh total akhir, sehingga ia tidak lagi diperhitungkan dalam perolehan medali bersama Mayora Pernia.

Dengan tersingkirnya kedua pesaing utamanya dari kompetisi, Juniansyah hanya membutuhkan satu angkatan yang solid untuk memenangkan medali emas. Ia menyelesaikan angkatan pertamanya di 191 kg, kemudian menyaksikan para lifter lain mencoba melampauinya. (Sandra/olympics.com). *** 

 

RELATED NEWS