Ruas Jalan Nangamboa - Ndangakapa Terputus, Pemkab Ende dan Nagekeo Diharapkan Segera Turun Tangan
redaksi - Rabu, 20 Maret 2024 18:30MALASERA (Floresku.com) - Hujan deras yang mengguyur selama beberapa hari terakhir mengakibatkan longsor di Ndudi, sekitar 1,5 km dari jalan negara Nangamboa arah utara, di garis perbatasan Kabupaten Ende dan Nagekeo.
Tanah longsor tersebut membuat hampir seluruh badan jalan amblas ke jurang, sehingga praktis ruas jalan yang menghubungkan Kampung Nangamboa (Desa Ondorea Barat) dan Kampung Ndangakapa, (Desa Tenda Ondo) itu terputus.
“Lebih dari separuh badan jalan longsor sepanjar 20-an meter sehingga tak mungkin bisa dilintasi kendaraan beroda empat,” ujar Donatus Laju bersama istrinya Fransiska Nasa, yang berada di tempat kejadian, Rabu (20/3) sekitar pukul 17.30 Wita.
- Komitmen Tanpa Batas, BPJS Kesehatan Berikan Layanan JKN Selama Libur Lebaran
- Pater Benediktus Nuwa, CMF: 'Mengenang Om Pit Tue Ule'
- Menteri PUPR Minta Pemerintah Jepang Dukung World Water Forum 18-24 Mei 2024 di Bali
Kepada media ini, Donatus dan Fransiska mengisahkan, “Kami berhasil melintas dengan sangat hati-hati, sambil merapat ke arah tebing. Tapi, untuk kendaraan beroba empat tidak mungkin bisa lewat,” ujar Donatus.
Mengganggu mobilitas warga di lima desa
Longsor di Ndudi dipastikan mengganggu mobilitas warga di lima desa yaitu Desa Tenda Ondo, Desa Watumite, Desa Romarea dan Desa Ondorea Barat di Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende, dan warga Desa Nata Ute di Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo.
Sebab ruas jalan tersebut adalah akses satu-satunya bagi warga di lima desa itu untuk menuju pasar, pusat pemerintahan kecamatan atau kabupaten, dan pusat paroki.
Kepada warga Malasera dan Ndangakapa yang hendak menuju pasa Nangaroro pada Kamis (21/3), Donarus dan Fransiska meningatkan supaya bersiap-siap untuk estafet, berganti kendaraan di Ndudi.
Donatus mengatakan, sore tadi petugas dari kecamatan Nangapanda sudah meninjau lokasi. Menurut informasi, besok (Kamis, 21/3) baru dari pihak PUPR akan menuju lokasi.
Bisa mengganggu umat yang hendak merayakan Pekan Suci
Menurut Donatus, melihat kondisi jalan yang ambruk dan jurang yang cukup dalam, sejumlah upaya perbaikan akan menelan waktu beberapa hari, bahkan bisa seminggu atau dua minggu.
Tentu saja, keadaan tersebut akan mengganggu umat Katoli dari wilayah tersebut yang hendak merayakan rangkaian upacara Pekan Suci di pusat paroki, baik di Paroki St Eduardus Nangapnada, atau pun di Paroki St Martinus Nagaroro.
Oleh karena itu warga di lima desa tersebut berharap pemerintah daerah baik dari Kabupaten Ende dan juga Kabupaten Nagekeo bisa bekerja sama memperbaiki jalan yang ambruk tersbut.
Akan segera diaspal?
Kepada media ini, warga di wilayah tersebut mengaku sudah dijanjikan oleh Pemda Kabupaten Ende bahwa ruas jalan Nangamboa – Ndangakapa sepanjang lima kilometer akan segera diperlebar dan diaspal hotmix.
“Katanya, mulai Maret ini Pemda Ende akan mulai melakukan perbaikan jalan itu. Tapi sekarang belum ada tanda-tanda bahwa pelebaran dan pengasapan jalan segera dimulai,” ujar Nus, dari Kampung Ndangakapa.
Sementara itu, Yosef Watu dari Kampung Malasera yang berada di wilayah Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo mengatakan, seharusnya Pemkab Kabupaten Nagekeo bisa ikut ambil bagian dalan proyek pengaspalan ruas jalan tersebut.
Sebab, dia menambahkan, ruas jalan digunakan oleh warga Desa Nataute yang berada di wilayah Kabupaten Nagekeo.
“Selain itu, para pejabat dari Kecamatan Nangaroro atau pun Pemda Nagekeo selalu menggunakan ruas jalan tersebut ketika melakukan kunjungan kerja ke wilayah Desa Nataute," pungkasnya. (MAP)***