Rutan Sikka Manfaatkan Lahan Kosong 1 Hektar untuk Pertanian dan Peternakan, Targetnya Jadi 'Kebun Wisata'

redaksi - Senin, 03 Januari 2022 10:42
Rutan Sikka Manfaatkan Lahan Kosong 1 Hektar untuk Pertanian dan Peternakan, Targetnya Jadi 'Kebun Wisata'Kepala Rutan, Antonius Semuki dan kebun jagun Rutan, Maumere. (sumber: Mardat)

MAUMERE (Floresku.com) - Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II-B Maumere mengedukasi warga  binaan memanfaatkan lahan kosong untuk lahan pertanian dan peternakan,budidaya tanaman sayur-sayuran, jagung dan kacang hijau serta peternakan babi dan sapi.

Lahan kosong yang semula tandus, kini berubah hijau menjadi lahan pertanian yang produktif. Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari bimbingan yang dilaksanakan di Rutan Maumere.

Lahan kosong seluas 1 hektar tersebut mulai digarap warga binaan sejak April lalu.  Awalnya mereka menanam berbagai jenis sayur-sayuran dan di akhir tahun mulai ditanam jagung dan kacang hijau. Kini lahan pertanian atau kebun mereka ada berbagai  jenis tanaman sawi, kacang hijau, berbagai jenis cabe, jagung dan pepaya.

Bukan cuma pertanian yang mereka garap, tapi juga peternakan. Di  antaranya peternakan sapi dan babi. Kini mereka punya  4 (empat) ekor sapi dan  12 ekor anakan babi.

Kepala Rutan, Antonius Semuki, mengatakan lahan kosong tersebut dikelola warga binaan sebagai unsur pembinaan dalam Rutan itu. Pihaknya memberdayakan warga binaan manakala setelah selesai masa tahanan mereka dapat memanfaatkan lahan untuk kehidupan keluarga kelak.

“Kita asimilasikan warga binaan yang sudah memenuhi syarat untuk memanfaatkan lahan kosong ini,” katanya kepada media ini di Maumere Senin, 03 Januari 2022.

Anton menambahkan, untuk bibit tanaman diperoleh secara swadaya dan dibeli langsung dari Atambua, Timor. Sedangkan, untuk peternakan, bibit sapi adalah milik negara.

“Target kita ini akan menjadi percontohan untuk Kabupaten Sikka. Rencana kedepan lokasi ini dikembangkan menjadi kebun wisata,” terang Anton.  

Hasil dari kebun sayur, kata Anton, dapat memberi manfaat bagi warga binaan, pegawai dan masyarakat setempat. Banyak pegawai dan masyarakat yang membeli hasil pertanian warga binaan.

“Animo masyarakat sangat tinggi sampai kita sempat keteter karena begitu mereka beli dibedeng langsung habis. Jadi kita tanam bertahap sehingga hari ini panen, beberapa hari ke depan bisa panen lagi,” jelasnya .

Anton menerangkan hasil penjualan sayur diprioritaskan untuk warga binaan. “Selain itu untuk pelaksanaan kegiatan mulai dari pembibitan, belanja peralatan hingga setorkan ke kas negara,” tutupnya. (Mardat). ***

RELATED NEWS