Saat di Panggung Wisuda, Karlo, Lulusan Unika Ruteng Bentangkan Pamflet 'Tolak Proyek Geothermal'

redaksi - Selasa, 26 November 2024 20:55
Saat di Panggung Wisuda, Karlo, Lulusan Unika Ruteng Bentangkan Pamflet 'Tolak Proyek Geothermal' (sumber: null)

RUTENG (Floresku.com) - Upacara wisuda di  Universitas Katolik Indonesia (Unika) St. Paulus Ruteng, Manggarai, NTT, pada 23 November 2024 lalu heboh oleh aksi  tidak biasa dari seorang lulusan.

Usai kuncirnya dipindahkan dan  sah menyandang gelar sarjana,  Karolus ‘Karlo’ Gampur, turun dari panggung.  Sambil  berjalan menuruni panggung wisuda,  Karlo membentangkan sebuah pamflet yang ertuliskan, “Bersama Rakyat Flores Tolak Industri Geotermal”.

Aksi Karlo itu  mengundang perhatian rekan-rekan wisudawan dan para tamu yang menghadiri acara wisuda tersebut. 

Sejumlah hadirin menyambut aksi Karlo tersebut dengan tepukan tangan meriah, sementara itu sebagian lainnya berusaha mengabadikan momen langka itu dengan kamera ponsel pintar.

Dikethaui Karlo, aalah  lulusan Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian, yang aktif bersama masyarakat adat Poco Leok melakukan sejumlah aksi menolak proyek perluasan geothermal.

Aksinya menuai berbagai reaksi, mulai dari tepuk tangan hingga dokumentasi oleh hadirin, sebelum videonya menyebar di media sosial.

Kepada media yang mewawancarainya usai upacara wisuda,  Karlo menjelaskan bahwa aksinya adalah bentuk perlawanan terhadap proyek geothermal yang dianggap mengancam ruang hidup, tanah, dan budaya masyarakat adat di Poco Leok—kampung halamannya.

Karlo juga mengkritik pihak kampus Unika St Paulus Ruteng dan Gereja Katolik yang menurut dia abai terhadap perjuangan masyarakat melawan dampak negatif proyek tersebut.

Ia berharap aksinya menjadi pemantik kesadaran bagi mahasiswa dan dosen untuk lebih peduli pada isu sosial dan lingkungan.

Meskipun pihak kampus mengapresiasi keberanian Karlo, sejulah kalangan menilai aksi Karlo kurang  tepat karena dilakukan dalam suasana wisuda.

Namun, banyak pihak, termasuk rekan-rekan Karlo, menganggap aksinya inspiratif dan menegaskan tanggung jawab mahasiswa untuk membela keadilan sosial.

Pulau Flores saat ini menghadapi intensifikasi proyek geotermal sebagai bagian dari proyek strategis nasional.

Namun, berbagai laporan mengindikasikan bahwa proyek tersebut tidak memenuhi standar sosial internasional, termasuk perlindungan hak masyarakat adat.

Karlo dan warga Flores bertekad terus memperjuangkan keadilan dan keberlanjutan lingkungan. (Sumber: EnbeIndonesia/Floresa.co). ***

RELATED NEWS