Sebas Salang Temu Kangen dengan Para Sahabatnya di Seminari Tinggi Ledalero

Redaksi - Rabu, 22 Mei 2024 10:37
Sebas Salang Temu Kangen dengan Para Sahabatnya di Seminari Tinggi LedaleroReuni kecil, Sebas dan teman-teman kelas semasa Novisiat SVD Nenuk semari minum kopi dan makan pisang goreng di Ruang Makan Patres Ledalero, Minggu (19/5) sore. (sumber: Silvia)

MAUMERE (Floresku.com) – Tidak banyak yang tahu kalau Sebastianus Salang (Sebas), ternyata pernah bergabung dengan Serikat Sabda Allah (SVD), salah satu konggregasi biarawan-misionaris Katolik terbesar di dunia saat ini.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan tim media SVD di Roma akhir pekan lalu, Superior General SVD, Pater Paulus Budi Kleden SVD, mengatakan sepanjang usianya yang menjelang 150 tahun (tahun 2025 SVD genap berusia 150 tahun, red), ada sekitar 25 ribu orang bergabung dengan SVD. 

“Oleh karena berbagai alasan, sekitar 50 persennya meninggalkan SVD,” katanya.

Namun, katanya lagi, yang membanggakan, mereka yang telah meninggalkan SVD, dengan caranya masing-masing tetap membawa misi sebagaimana diinpirasi oleh Bapa Pendiri, Santo Arnoldus Janssen.

Sebas dan lima teman kelasnya berfoto di halaman Kapela Agung Ledalero, Minggu (19/5) sore. (Foto: Selvi)

“Sebagai mantan orang SVD, tak diragukan lagi, Sebas membawa misi SVD melalui jalur politik,” demikian ucap Welybrodus Saungonggor (biasa disapa Willy), teman kelas Sebas selama di Novisiat SVD Nenuk dulu.

Menurut Willy, setelah tamat dari Seminari Santo Yohanes Paulus II, Labuan Bajo, Sebas masuk Novisiat SVD Nenuk.

“Juni 1991, Sebas, saya dan teman-teman lain masuk Novisiat SVD Nenuk. Kemudian, Sebas mengundurkan diri dari Novisat, sehingga dia tidak lagi bergabung ketika kami pindah Seminari Tinggi Ledalero pada pertengahan tahun 1993,” terang Willy.

“Seingat saya, waktu masuk Novisiat SVD Nenuk, kami berjumlah 91 orang. Yang menjadi imam atau pun bruder tidak samai sampai 30 orang. Angka pastinya nanti saya konfirmasikan ke teman-teman,” Willy menambahkan.

Sebas membeli pisang goreng, ‘teman' minum kopi saat reuni kecil di Ledalero (Foto: Silvia).

Reuni kecil sambil minum kopi dan makan pisang goreng

Minggu (19/5) sore sekira pukul 16.00 Wita, Sebas dan beberapa sahabatnya berkunjung ke Seminari Tinggi Ledaler, 10 km arah selatan Kota Maumere.

Sebelum keluar dari Kota Maumere, Sebas singgah di warung ‘gorengan’, membeli sekantong pisang goreng.

“Ini untuk ‘teman’ minum kopi saat bereuni kecil-kecilan dengan teman-teman di Ledalero sebentar,” ujar Sebas sambil tersenyum.

Tiba di Ledalero, beberapa pastor dan bruder teman seangkatan Sebas sudah menunggu. Mereka adalah  Pater Anton Jemaru. Pater Maxi Manuk dan Bruder Lukas Tukang. Hadir pula Pater Kletus Hekong  asal Manggarai, yang adalah senior Sebas dan teman-temannya.

Selain Willy, ikut pula bergabung seorang teman kelas Sebas lainnya, seorang awam yang berdomisili di Maumere. Namanya, Longginus Don.

Tiba di ruang makan para pastor Ledalero, Sebas dan teman-temannya pun lepas kangen.

Sambil duduk minum kopi dan makan pisang goreng, mereka  bercerita ngalur-ngidur mengenang masa lalu, saat menjalani masa novisiat di Nenuk.

Di sela-sela itu, Sebas pun berbagi cerita mengenai rencananya maju ke Pilkada NTT pada November 2024 nanti.

Kepada teman-temannya Sebas mengaku siap maju sebagai Cawagub NTT mendampingi Orias Petrus Moedak yang telah memproklamirkan diri menjadi calon gubernur (Cagub).
Sebas yang kini menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat atau Wasekjen DPP Golkar itu mengatakan keputusannya untuk mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur NTT sudah bulat.

Adapun Sebas lahir di Cibal pada 1970. Saat ini dirinya memasuki usia 54 tahun. 
Setelah meninggalkan Novisiat SVD Nenuk, Sebas hengkang ke Jakarta kuliah hingga meraih gelar  Sarjana Ekonomi dan Magister Ilmu Hukum.

Dalam kurun belasa tajn belakangan, karir Sebas melambung hingga dikelanl sebagai tokok berkaliber nasional.

Betapa tidak, di bidang organisasi, Sebas pernah menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik RI (PMKRI).

Ia juga pernah menjadi Koordinator Kelompok Studi JIM (Jaringan Informasi Mahasiswa) dan beberapa organisasi lainnya.

Ia ikut membindai kelahiran Forum Masyarakat Perduli Parlemen Indonesia (FORMAPPI) dan menjadi koordinator pada  lembaga itu.

Setelah melepas jabatan di Formapi, Sebas masuk Partai Golkar. 

Saat ini dirinya tercatat sebagai Wasekjen DPP Partai Golkar dan memutuskan menjadi Cawagun NTT.

Awak Floresku.com yang nimbrung dalam acara reunian itu menyaksikan betapa Sebas dan para sahabatnya sangat bersuka cita sore itu.

Bangga dan siap mendukung

Para sahabat, baik yang pastor dan bruder maupun yang awam, tampak begitu bergembira dan bangga mendengar cerita Sebas. 

“Kalau dia (Sebas, red) memang sudah berbulat tekad untuk maju (ke Pilkad NTT 2024), sebagai teman kelas, tentu saja kami sangat mendukung dan ikut mensosialisasikannya. Teman-teman yang pastor dan bruder  tentu akan selalu mendoakan Sebas juga,” ujar Don sebelum meninggalkan Ledalero. (Silvia).***
 

RELATED NEWS