Sebelas Anak SDK Malasera Tidak Naik Kelas, Orang Tua Murid Geram

redaksi - Senin, 12 Juli 2021 19:49
Sebelas Anak SDK Malasera Tidak Naik Kelas, Orang Tua Murid GeramSDK Malasera di Desa Nata Ute, Kabupaten Nagekeo, Flores (sumber: Rian)

MALASERA (Floresku.com) - Pembagian hasil kelulusan serta kenaikan kelas bagi para siswa tahun ajaran 2021/2022 telah selesai di laksanakan berapa waktu lalu.  Hal yang sama terjadi Sekolah Dasar Katolik (SDK) Malasera yang berada di Desa Nataute Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagakeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)

Namun pembagian hasil kenaikan kelas bagi para siswa di SDK Malasera menuai protes dari orang tua murid,  pasalnya ada sebelas anak yang tidak naik kelas.

Gionisius Gani,  satu orang tua dari siswa bernama Kristian Gani Gusi saat ditemui media ini (12/07/2021) dengan nada kesal mengatakan bahwa saat di tengah pandemik Covid-19 proses pembelajaran siswa di SDK Malasera sangat tidak optimal baik tatap muka maupun daring.

“Saya mau tanya pihak penyelenggara sekolah mereka menggunakan kriteria mana untuk menentukan kenaikan siswa, sementara proses belajar mengajar yang dilakukan oleh mereka saja sangat tidak efektif, apa lagi di tengah pandemik ini, jangan sampai ada tendesi lain,” kata Gani.

Gionisius Gani salah satu orang tua murid (Rian)

Gani juga menambahkan bahwa kesebelas anak ini tidak naik kelas itu juga berdampak pada tidak mampunya guru dalam mendidik anak-anak. “Kalau mereka mampu mendidik anak-anak yang pastinya tidak ada satupun anak yang tahan. Kalau sampai tahan kelas, saya mempertanyakan kompotensi mereka sebagai guru,” ujarnya.

Lanjut Gani, saat ini ada intruksi dari  Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nadiem Makarim melalui surat edaran nomor 1 tahun 2021 tentang Ujian Nasional, Ujian Kesetaraan, dan Ujian Sekolah dalam masa darurat pandemi Covid-19, dan ada terdapat empat poin tentang standar kenaikan kelas bagi siswa. 

“Tapi apakah mereka (para guru,red)  menggunakan standar itu atau tidak?” ungkap Gani dan dibenarkan oleh Yohanes G. Ndetu,  orang tua dari siswa bernama Priska T. Weni.

"Iya sebagai orangtua kita cukup kesal pak dengan persoalan ini. Apalagi di tengah pandemi begini, mau cari uang susah, tambah lagi kalau mereka tahan kelas. Aduh pak susah! Terus bagaimana dengan psikologis anak pasti terganggu 'kan pak".

Gani kemudian menambahkkan, “saya sudah sampaikan kepada Ketua Komite Sekolah terkait dengan persoalan ini. Nanti saya bersama orangtua murid yang lain mau menghadap langsung ke Kepala Dinas dan Bupati jika persoalan ini tidak akan ada jalan keluar. Bahkan kita akan melakukan demo di sekolah.”

Sementara itu kepala Sekolah SDK Malasera, Anastasia Dhue tidak memberikan komentar saat diminta keterangan terkait keluhan orang tua murid. 

“Saya tidak berkomentar di sini pak, karena saya sudah pulang dari sekolah. Kita tunggu nanti ada pertemuan dengan Komite Sekolah,”  ungkapnya. (Rian)

RELATED NEWS