Sedang Viral di Sosmed, Ini 5 Alasan 'Lavender Marriage' Dilakukan
redaksi - Minggu, 19 Januari 2025 10:47JAKARTA (Floresku.com) - Istilah lavender marriage sedang ramai jadi perbincangan netizen di sosial media.
Terlebih setelah kabar perceraian Sherina Munaf dan Baskara Mahendra yang diwarnai oleh isu lavender marriage.
Kabar perceraian Sherina dan Baskara sendiri telah dikonfirmasi oleh Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada Jumat, 17 Januari 2025 dan sidang perdana akan dilakukan pada 30 Januari 2025.
Sherina dan Baskara telah menikah selama 4 tahun, saat keduanya secara tiba-tiba mengunggah foto dan video pernikahan pada November 2020.
Lavender marriage mengacu pada persatuan antara seorang heteroseksual dan seorang homoseksual.
- Pemkab Sikka Diduga Abaikan Keselamatan Warga di Sekitar Pertambangan Galian C
- Ibu Yesus berkata kepada-Nya: 'Mereka Kehabisan Anggur'
Pernikahan ini seringkali dilakukan untuk menyembunyikan orientasi seksual dari publik.
Lavender marriage menjadi sarana untuk melindungi seseorang dari sanksi sosial, konsekuensi hukum, atau kesulitan dalam kehidupan pribadi akibat orientasi seksual mereka.
Sedangkan istilah 'lavender' mengacu pada warna yang secara tradisional diasosiasikan dengan komunitas LGBTQ+.
Warna tersebut juga merupakan pencampuran warna biru dan pink yang diasosiasikan pada gender pria dan wanita.
Ada beberapa alasan yang membuat lavender marriage dipilih.
Kesepakatan
Lavender marriage dimulai dengan komunikasi yang jelas antara pihak-pihak yang terlibat.
Kedua individu menyetujui pernikahan tersebut dengan pemahaman tentang orientasi seksual masing-masing dan alasan pribadi di balik perkawinan tersebut.
Mengurangi tekanan keluarga
Lavender marriage memenuhi ekspektasi keluarga tentang sebuah pernikahan.
Hal ini memungkinkan individu untuk memenuhi tugas keluarga.
Dengan menjaga keharmonisan tanpa mengungkapkan orientasi seksual mereka, sehingga menavigasi dinamika keluarga yang kompleks dengan lebih lancar.
Akses hukum dan finansial
Secara umum, pernikahan memberikan banyak keuntungan hukum dan finansial.
Beberapa hal yang diatur seperti keringanan pajak, hak waris, dan tunjangan perawatan kesehatan.
Bagi banyak orang, lavender marriage adalah keputusan strategis untuk mendapatkan manfaat tersebut.
Hal ini penting khususnya di negara atau wilayah di mana pengakuan hukum terhadap hubungan sesama jenis tidak ada atau tidak diakui.
Dengan pernikahan itu, kedua belah pihak dapat mengamankan masa depan.
Misalnya tentang keuangan dan memastikan bahwa mereka memiliki hak hukum dalam hal kesehatan, properti, dan pengambilan keputusan.
Memiliki teman untuk hidup bersama
Meskipun tidak ada cinta, memilih lavender marriage karena memiliki ikatan persahabatan, rasa hormat, dan saling mendukung satu sama lain.
Persahabatan ini dapat menjadi sumber kenyamanan dan stabilitas yang signifikan.
Dengan hubungan ini, masing-masing memberikan keduanya orang kepercayaan dan mitra dalam menghadapi tantangan hidup
Hubungan tersebut dapat memberikan dukungan emosional, intelektual, dan bantuan praktis.
Berhubungan dengan karier
Dalam profesi atau industri tertentu, menikah sering kali dianggap sebagai penanda stabilitas dan kedewasaan.
Bagi individu dalam konteks seperti itu, hubungan lavender dapat memfasilitasi kemajuan karier dengan menyelaraskan dengan penanda kesuksesan.
Hal ini khususnya relevan di sektor-sektor konservatif atau karier-karier penting di mana citra publik memainkan peran penting.
Pernikahan dapat berfungsi sebagai batu loncatan, memungkinkan individu untuk fokus pada pertumbuhan karir yang sedang mereka bangun. (*).